BJO eMarketing Bulleting Edisi 68

Mau sewa panaboard ? tinggal hubungi kami saja segera
untuk rental copyboard, atau cek di daxell pusat rental

home

Salam [ ] di edisi 68,

Tren dalam dunia periklanan akan berubah karena ada dimensi baru. Ya ada jenis iklan yang disebut sebagai behavioral advertising.

Nah simak apa itu, dan definisi serta proses kerjanya dan konsep ke depannya di edisi 68 ini.

Juga Bob Julius Onggo juga menambahkan kata-kata yang bersifat magis yang perlu dimasukkan dalam surat-surat penjualan atau sales talk Anda. Apakah itu?

mailto:bjotips@getresponse.com?subject=Tutorial68 

Atau email artikel ini ke teman Anda, Klik di Sini!

Salam dan selamat baca,

Putri Paquita
Publishing Coordinator

---- o0o ----

Daftar isi Artikel :

1. "AWAS BEHAVIORAL ADVERTISING"

2. "KATA-KATA YANG PENUH PESONA"

3. Anda Ingin turut meramaikan dunia eMarketing? Silahkan masukkan Artikel di BJO ezine ini? dan dapatkan BONUSnya

4. Informasi Bulletin/Tutorial/Unsubscribe

Jumlah Pembaca : 
6919 Orang

Dapatkan Segera Buku di seluruh toko buku di Indonesia:
"CYBER PUBLIC RELATIONS"
edisi Indonesia


SPONSOR GOLD


ingin baca?


ingin langganan?


SPONSOR SILVER

Discover the Freedom and Flexibility of Wireless Computing with the Most Affordable Notebook, ECS EliteGroup, contact us! 

Gaet Kartu Pasca Bayar Terbaru dari Pro XL, free abonemen, bebas roaming di mana saja dan kapan saja, serta percakapan dihitung per 1 (satu) menit, murah percakapan di malam hari hingga pagi hari. 

BUTUH SEWA  
FOTOCOPY, Handycam PROYEKTOR, LAYAR PRESENTASI, LAPTOP, DESKTOP PC, PRINTER, SOUND SYSTEM serta ALAT-ALAT presentasi serta DOKUMENTASI? silahkan SMS atau Call kami di 0818 166148

Bergegaslah untuk mem-booking MINI BUS Super Xenia dan Avanza di Dealer daihatsu dan Toyota Astra terdekat untuk tahun produksi 2005!

Electrical Power Saving & Telephone Saving tools are now available for your use, call OTEN at 
Hp : 0812 8680266

 

 

 

 

 

 

--------------------------------------------------------

 

"AWAS BEHAVIORAL ADVERTISING!"

Oleh : Bob Julius Onggo*

Zamannya smart card sudah muncul dan akan semakin pintar saja si kartu walaupun akan semakin kecil saja ukurannya namun mampu mengisi kebutuhan si pemiliknya. 

Smart Advertising juga akan muncul dan meluas dan dapat mengkomunikasikan pesan-pesan komersial yang pas dan relevan dengan perilaku si calon konsumen yang targeted. 

Bertentangan dengan blind advertising yang mengkomunikasikan pesan-pesan branding kepada siapa saja tanpa pandang bulu.

Hanya saja smart advertising lebih mudah diaplikasikan untuk platform elektronik atau online atau digital dibandingkan lewat broadcast lewat radio, TV atau media cetak. Smart advertising kali ini yang saya maksud adalah behavioral advertising. 

Coba kita lihat apa maksudnya, dan bagaimana aplikasi dari jenis iklan yang satu ini dan seberapa efektifnya.

MANFAATNYA

Sebenarnya konsep dari behavioral advertising ini sudah ada dan terlihat dalam berbagai bentuk sejak kuartal terakhir dari era 90-an. Hanya saja sempat terhalang karena masalah privasi dan teknologi, kemudian diterjang oleh krisis tahun 2000-2001. 

Namun konsep behavioral advertising tidak pernah pudar. 

Lihat saja interaksi online yang Anda yang diberikan kepada Anda lewat aplikasi lunak yang mampu melacak apa saja yang Anda klik dan isi sewaktu masuk ke suatu situs web, kemudian menyodorkan pesan-pesan komersial yang relevan kepada Anda lewat email atau pada saat berikutnya Anda masuk ke web mereka.

Atau contoh lain dari behavioral advertising adalah kalau Anda masuk ke situs web Edmunds.com dan dalam seminggu Anda mengklik sebanyak tiga (3) kali sana-sini seputar info tentang mobil BMW keluaran terbaru, maka akibatnya adalah Anda akan masuk ke dalam sales process-nya mereka.

Paling tidak ada lima katalis mengapa behavioral advertising akan menjadi trend periklanan digital di tahun 2005 dan ke depan, karena fakta kesanggupannya untuk menjangkau konsumen berdasarkan minat mereka akan suatu produk atau jasa tertentu. 

Yang pertama adalah fakta bahwa produsen semakin sadar pentingnya menganggarkan bujet iklan mereka di paid search dan contextual advertising.

Yang kedua dan yang ketiga adalah fakta meningkatnya iklan di halaman-halaman web terkenal dan targeted untuk industri bisnis tertentu, dan kesadaran akan perusahaan konsumer atau retail tradisional (misalnya ; mulai dari industri telekomunikasi, perlengkapan, obat-obat kesehatan hingga pembiayaan kredit, demikian menurut Nielsen/NetRatings AdRelevance service) untuk memasukkan anggaran online media sebagai bagian dari perencanaan media (media plan). 

Bagi perusahaan yang disebutkan di atas, membidik segmen pasar tertentu bukanlah hal yang baru, karena gaya pemasaran offline mereka juga pada dasarnya berupaya melakukan hal demikian

Dan yang keempat adalah kemajuan teknologi untuk melancarkan kampanye iklan yang behavioral, namun targeted. 

Dan katalis kelima adalah karena konsumen sudah jenuh dengan dibanjiri iklan-iklan yang tidak relevan, namun mereka akui (70% dari yang disurvei) berminat terhadap produk atau jasa bisnis yang dapat memberikan solusi kepada mereka.

Yang terpenting dari behavioral advertising adalah bukan halaman web mana atau bagian yang mana dari suatu web, namun individu yang sesungguhnya yang melihat dan berinteraksi dengan content tersebut. 

Jadi tidak penting lagi untuk melihat-lihat di dalam log file seperti yang selama ini dilakukan oleh webmaster, halaman web mana yang paling sering dilihat (page visits). Apalagi dengan istilah web counter atau hits. Istilah itu semua akan terkubur di dalam kuburan Dotcom.  

Kalau contextual advertising akan menampilkan iklan yang relevan dengan isinya, namun behavioral advertising akan menampilkan pesan-pesan branding yang relevan dengan perilaku si konsumen yang telah terekam berdasarkan klik-klik yang mereka lakukan sebelumnya, termasuk frase keyword yang mereka ketikkan di situs pencari, atau produk yang mereka lihat atau beli, atau kombinasi dari ketiganya. 

Karena itu praktis tidak akan ada pesan-pesan iklan yang ditampilkan dengan percuma.

UNTUK SIAPA BEHAVIORAL ADVERTISING?

Kalau gitu, untuk kalangan industri apa saja penerapan behavioral advertising akan sangat dinanti-nantikan? Penerapan advertising ini cocok bagi pemain di dunia media untuk menjual lahan iklan yang targeted secara behavioral di halaman web untuk membidik secara akurat visitors dan ad impressions.

Nah karena saya lihat hampir semua media di Indonesia sudah memiliki situs web dan bergerak ke arah sana, walaupun itu barulah langkah awal saja untuk penerapan behavioral. 

Maka kami sarankan Agar bisa dipelajari dari situs web CBS MarketWatch, The Wall Street Journal, ESPN, USA TODAY, Reuters, Belo Interactive, iVillage, Dow Jones, WSJ.com. Menariknya adalah mereka bekerjasama untuk meningkatkan segmen audiensnya.  

PRINSIP KERJA BEHAVIORAL ADVERTISING

Nah tahukah Anda, apa yang dilakukan oleh web berbasis media di atas? Mereka bekerjasama dengan agen periklanan atau bypass langsung ke perusahaan-perusahaan trading dan manufaktur baik untuk konsumen horizontal maupun vertical dalam hal  menawarkan behavioral advertising dengan cara kerja seperti ini:

Misalnya Anda mengunjungi situs web media seperti KompasCyberMedia atau Detik.com beberapa kali dalam satu minggu melihat-lihat berita tentang stock trading yang ada di situs detik. 

Lalu di lain hari Anda mengunjungi situs  web yang berisi tentang berita-berita olahraga, maka yang terjadi adalah selagi Anda melihat-lihat berita-berita tentang olahraga maka di situs tersebut muncul juga berita atau pesan-pesan mengenai stock trading akan dimunculkan.

Memang ini “OOT” (istilah milis Out of Topic), tetapi ide psikologisnya adalah jika Anda memang praktisi atau penggemar stock trading, maka menyisipkan pesan-pesan iklan di halaman web yang sama namun “beda topik” akan tetap memberikan impact yang brilian. Bukankah begitu?.

Secara sedikit teknis cara kerja advertising ini begini misalnya perusahaan Anda menjual dan memasarkan bola golf, maka Anda harus bekerjasama dengan suatu portal web atau suatu web terkenal untuk niche golf.

Nah pada saat suatu pengunjung datang ke situs web tersebut, dan dalam satu bulan melihat-lihat kolom atau berita-berita tentang golf sebanyak lebih dari 3X, maka web portal tersebut akan menyisipkan suatu cookie untuk melacak mereka, termasuk content dari halaman web yang mereka baca dan lihat-lihat, dan seberapa sering (frekuensi) dan kapan terakhir kali mereka kunjungi. 

Kemudian semua data ini dikompilasi ke suatu database dan dijadikan suatu analisa untuk mendeteksi pola perilaku konsumen yang berkunjung tadi untuk kemudian akhirnya iklan Anda tentang jualan bola golf disodorkan kepada mereka bisa dalam bentuk sisipan XML atau dalam bentuk pop-up atau pop-under, walaupun mereka sedang berada di situs web portal tersebut atau berada di situs web lain namun sesama behavioral advertising network dan tidak membaca berita atau tips kolom seputar golf.

Nah kenyataannya model behavioral advertising ini jauh lebih efektif daripada banner advertising yang terlalu sarat memenuhi portal-portal web berita di atas yang malahan bikin pusing pengunjung web, yang saya sendiri berani bertaruh Anda pun tidak menghiraukan atau bahkan tidak mengklik dancing banner tersebut.

STUDI KASUS DARI BEHAVIORAL ADVERTISING

Komposisi pasar yang dilakukan oleh American Airlines (Garudanya Indonesia) meningkat hingga 145% dari kampanye behavioral advertising yang dilakukan olehnya lewat kolaborasi kampanye situs web The Wall Street Journal yang melacak para pembaca yang suka membaca kolom-kolom atau berita tentang “travel”.

Pelacakan code diteruskan oleh network WSJ.com apabila suatu kolom dibuka agak lama beberapa detik dan dilihat oleh pengunjung yang sama beberapa kali dalam satu bulan, dan apabila si pengunjung masuk ke situs web lain yang bukan berisi tentang “travel”, maka situs web tersebut akan menyisipkan berita atau fitur-fitur lain tentang “travel”. 

Tidak percaya coba saja Anda lakukan dengan berkunjung ke WSJ.com dan melakukan seperti yang saya lakukan. Menarik bukan?

Mau tes sekali lagi studi kasus dari behavioral advertising? Nah sekarang coba masuk lagi ke situs web iVillage.com lalu dalam waktu 45 hari Anda kunjungi dan baca channel yang membahas tentang “Diet & Fitness” beberapa kali atau sebaliknya lebih dari 4 kali (x), maka nanti lain kali ke halaman web mana pun dari network mereka yang Anda surfing, maka sisipan iklan Snapple-a-day (yang berasal dari perusahaan minuman bernama Snapple.com) akan muncul. Tahukah hasilnya? Brand awareness minuman Snapple meningkat menjadi 61% dan content targeting meningkat hingga 43%, menurut Dynamic Logic.

Kalau belum puas dengan contoh-contoh kasus ini, bisa email saya, nanti saya akan berikan studi kasus actual yang lain.

Menariknya lain adalah model behavioral advertising ini pun membuka peluang bisnis periklan dengan trend seperti ini, yaitu suatu perusahaan membeli ad impressions dari web media dan kemudian menjualnya kepada para agen periklanan, dengan menggunakan konsep behavioral berbasis performance.

AYO MAINKAN BEHAVIORAL ADVERTISING

Dari studi-studi kasus di atas jelas bahwa sudah saatnya untuk memanfaatkan model behavioral advertising ini di Indonesia. 

Bayangkan betapa cantiknya kalau para pemain surat kabar, majalah, tabloid, jurnal di Indonesia yang sekarang juga sudah memiliki situs web mengintegrasikan mulai bekerjasama membangun advertising network, niscaya ini adalah salah satu trik dari puluhan trik yang efektif untuk meningkatkan branding. 

Mengingat jangan hanya mengandalkan penjualan lahan web dengan  banner advertising yang sekarang sudah menurun ad impressions-nya dan tidak sesuai dengan harga investasinya.

Kalau tidak bergegas untuk mengadopsi konsep ini, bayangkan kalau para pengiklan hijrah ke portal asing yang menerapkan behavioral advertising dan dikombinasi dengan geotargetting untuk membidik pasar lokal Indonesia sekalipun.

 

"KATA-KATA YANG PENUH PESONA"

Oleh : Bob Julius Onggo*

Apakah Anda sedang menulis surat penjualan, iklan online atau offline, atau pendekatan lewat telepon?

Bila ya pastikan Anda menggunakan kata-kata yang persuasif berikut ini, karena telah terbukti kata-kata dalam bahasa indonesia berikut ini telah meberikan kontribusi dalam penjualan :

ANDA atau Kamu
UANG
HEMAT
TERBUKTI
KAYA
MUDAH
AMAN
CINTA/SAYANG
RAHASIA
DIJAMIN
BARU
GRATIS
BONUS

Kata-kata di atas hanyalah sekilas saja, dan perhatikan para penulis iklan profesional mendapati mereka senang mengkombinasikan kata-kata tersebut menjadi untaian kalimat yang menggoda seperti misalnya :"Lihat ANDA dan BUKTIKAN bagaimana bisa mengHEMAT UANG dengan menggunakan JAMINAN RAHASIA kami yang telah TERBUKTI."

Tidak terbatas pada kata-kata di atas saja, namun masih ada kata-kata lain yang mengandung seolah-olah seperti magic.

Karena kata-kata tersebut mengundang pesona, maka tidak heran di dalam filter email mereka, mereka mengetikkan sp^m filter untuk menyaringnya. Namun bagaimana pun juga kata-kata tersebut sangat dahsyat, apakah Anda menggunakan juga frase dengan kata-kata di atas untuk sales letter Anda?


SPONSOR BARIS

HOOK YOUR CUSTOMERS WITH SHARP THINKING & GREAT DESIGN!

-----------

English For Success (EFS) - Never too late to learn :
Tidak perlu hadir di kelas, cocok bagi yang sibuk, untuk tua-muda, kapan dan di mana pun Anda berada, dibimbing pengajar yang berpengalaman, lebih berani bahasa Inggris, Ayo kontak kami di 39830161/8 

-----------

CAREERS, SUCCESS, FRIENDS 
Make it happen, you can find success with the training you need :Personality Development, Modeling, Acting Public Communication, Corporate Training, Executive Program
Just CALL 5218563 ; 45223777 

-----------

Peluang Bisnis MLM, Khusus bagi yang sering gagal MLM, tidak ada TuPo, bonus harian di FormulaTotal.com

bagaimana komentar Anda tentang dua artikel tulisan di atas? Silahkan masukkan komentar Anda ke saya (putri)

3. Anda Ingin turut meramaikan dunia eMarketing? Anda punya ulasan menarik ttg Internet Marketing untuk di BJO ezine ini? silahkan layangkan tulisan artikel Anda seputar eMarketing maupun eBisnis dan kirimkan ke email Putri di : putri@bjoconsulting.com sehingga tulisan Anda pun dapat dibaca oleh ribuan pembaca kami di seluruh Indonesia.

dan BONUSnya, akan kami berikan link ke produk/bisnis online
Anda. Kami tunggu partisipasi Anda.

4. Informasi Buletin, dan Langganan

Untuk berhenti tidak lagi membaca BJO E-Marketing Bulletin, silahkan kirim email kosong Anda ke :

mailto:berhenti@getresponse.com?subject=unsubscribe

 
 

Copyright © 2001 - 2004, BJO Consulting