--------------------------------------------------------
|
"SENI
MARKETING" Oleh
: HAN LI |
Pendahuluan
Hidup ini seperti sebuah
panggung sandiwara. Kalimat ini tentunya pernah kita
dengar dari sebuah lagu bukan? Sandiwara merupakan
salah satu dari jenis seni yang beraneka ragam.
Kalau
kita berbicara tentang seni, sering kali orang
membayangkan sebuah lukisan. Walaupun seni mempunyai
beraneka ragam jenis. Baiklah sekalian saja kita
membicarakan lukisan.
Jangan berprasangka dulu,
walaupun tampaknya tidak berhubungan dan agak ngaco,
yang pasti belajar saya kali inipun berhubungan dengan
marketing.
Begini ceritanya, yang namanya seorang
pelukis banyak sekali bukan? Tapi yang jelas tidak
banyak pelukis yang terkenal. Kita ambil beberapa
contoh, Van Goh, Picasso, Lenardo Da Vinci, Affandi,
dan masih banyak lagi.
Cobalah kita perhatikan,
mengapa mereka terkenal? Apakah karena namanya saja,
penampilannya saja, karyanya saja atau ada sesuatu
yang lain?
Ya ada sesuatu yang lain! Lihatlah lukisan
Van Goh yang merupakan aliran tersendiri, Picasso yang
terkenal dengan aliran kubisme (kalau tidak salah ya...),
Affandi dengan cara melukisnya yang khas, langsung
dengan tube saja (apa ya nama alirannya....lupa),
Lenardo Da Vinci yang merupakan seorang seniman yang
menguasai beberapa macam seni dan ilmu serta membuat
karyanya serealistis mungkin, dan lainnya.
Kalau kita
perhatikan mereka terkenal sekali selain karena
kepiawaiannya juga karena mereka melukis lain dari
yang lain. Mereka menuangkan idenya diatas kanvas
sedemikian rupa. IDE, betul sekali! Mereka
memiliki ide yang baru. Benar-benar baru cing.
Dari ide, mereka meujudkannya menjadi sebuah lukisan yang
lain dari biasanya. Dan mereka terus berkreasi,
berimprovisasi dan memiliki inovasi yang tiada henti,
sehingga karya mereka menjadi terkenal, dikagumi dan
diakui banyak orang. Begitu juga yang namanya
Marketing.
Marketing juga ada seninya.
Yang jelas seni
marketing meliputi 3 hal penting:
-
Sebuah IDE.
-
Dari sebuah IDE,
diujudkanlah IDE tersebut.
-
Tidak hanya sampai
disini saja, tapi terus BERKREASI, BERIMPROVISASI dan
memiliki INOVASI yang tiada henti (seperti kalimat
disebuah iklan saja ya....).
Sekali lagi ini menurut
saya yang sedang belajar marketing lho....Lalu apa
hubungannya semua hal ini dengan Marketing? Dan
tampaknya 3 hal tersebut cuma sesuatu yang umum
sajakan.
Jangan-jangan saya ini cuma ngelantur dan
mengada ada saja ya. Kata pepatah sesuatu itu kalau
dihubung-hubungkan pasti jadi terhubung, walau maksa
kali ya (pepatah siapa lagi nih...).
Jadi ya terpaksa
deh harus baca lagi sambungannya.
Studi Kasus: Proyek
Coro Jagung Bakar!
Ceritanya nih si Coro
mengalami kejadian yang menyedihkan. Karena sesuatu
kondisi yang tidak memungkinkan lagi maka terpaksa
sebuah perusahaan dimana Coro bekerja melakukan PHK
terhadap Coro dan karyawan lainnya.
Coro memakluminya
dan menerimanya. Sekarang Coro jadi seorang
pengangguran. Pengangguran...man! Pusing juga nih Coro
jadinya. Apalagi dengan kondisi sekarang ini yang
tampaknya kesusahan pada merata dimana-mana, membuat
seseorang tidaklah mudah untuk mendapatkan sebuah
pekerjaan.
Pada suatu hari dari pada bete di
kontrakannya, Coro jalan-jalan. Iseng-iseng Coro
mampir membeli jagung bakar. Dipesannyalah sebuah
jagung bakar.
Dengan semangat membara sang penjual
segera membakar jagung pesanan Coro. Bakar bolak-balik
dan kadang-kadang dikasih air garam. Sampai matang dan
dikasihkan ke Coro. Setelah membayar, sambil berjalan
Coro menikmati jagung bakar.
Terlintas oleh Coro, kok
rasa jagung bakar ini kebanyakan cuma rasa khas jagung
dan paling ditambah rasa asin. Bagaimana nih kalau ada
jagung bakar yang mempunyai rasa vanilla, rasa manis,
atau rasa asam-manis.
Nah ini dia pikir Coro. Ia
mendapatkan sebuah IDE jagung bakar rasa lain
dari biasanya. Coro jadi bersemangat. Setalah pulang
ke kontrakannya, ia mulai mempersiapkan alat-alat
untuk mencoba membuat rasa jagung bakar yang lain dari
biasanya itu.
Setelah mempersiapkan jagung,
bahan-bahan lain dan tempat pembakarannya, mulailah
Coro mencoba-coba praktek membuatnya.
Singkat cerita
setelah si Coro jungkir balik dan mencoba
bermacam-macam bahan dan bermacam-macam cara, akhirnya
Coro berhasil membuat jagung bakar rasa vanilla, rasa
manis dan rasa asam-manis.
Dengan optimis besoknya
Coro segera membuka stan kecil untuk jualan jagung
bakar. Diberi tulisan sederhana, Sedia Jagung Bakar
Rasa Vanilla, Rasa Manis dan Rasa Asam Manis. Sudah
tentu banyak yang penasaran jadinya. Seperti apasih
jagung bakar yang ditawarkan oleh si Coro.
Maka
banyaklah orang membeli jagung bakar hasil karya si
Coro. Laris manis nih jualan Coro. Coro jadi tambah
semangat dan terus berjualan.
Pada suatu hari
mampirlah si Jojon (bukan Jojon pelawak lho....
kebetulan saja namanya sama) ke stan si Coro. Si Jojon
membeli jagung bakar Coro. Ia perhatikan bagaimana si
Coro mengolah jagungnya sampai siap saji. Jojon pulang
sambil menikmati jagung yang dibelinya. Ternyata cuma
begitu saja membuatnya!
Pikir Jojon. Mudah amat, saya
juga bisa. Besok mau jualan juga ah, rencana Jojon.
Besoknya si Jojon juga membuka stan berjualan jagung
bakar beraneka rasa seperti punya Coro.
Tidak hanya
Jojon saja yang berpikir seperti ini. Asmuni, Gareng,
Petruk, Wiro Sableng, Noni, Mak Lampir dan lainya (sekali
lagi, nama yang ada ini cuma kebetuan saja sama lho!)
setelah memperhatikan cara Coro mengolah jagung bakar
akhirnya mereka tahu caranya. Serempak mereka berkata,
Ternyata cuma begitu saja membuatnya! Mudah amat, saya
juga bisa! Tapi dibalik semua ini apakah sebelumnya
mereka mempunyai IDE membuat jagung bakar rasa
baru sebelum si Coro berjualan? Tidak! Terlintaspun
juga tidak. Apalagi memikirkannya.
Mulailah hari-hari
selanjutnya diramaikan oleh oarang-orang yang
berjualan jagung rasa vanilla, rasa manis dan rasa
asam-manis. Sampai pada suatu saat, selain banyaknya
yang berjualan mengikuti seperti yang dilakukan Coro
dan juga banyak orang yang sudah merasakan jagung
bakar rasa baru tersebut akhirnya Coro merasakan omset
penjualanya mulai menurun.
Kelangsungan Hidup
Usaha si Coro
Coro tidak sirik dengan
orang banyak yang mengikuti jejaknya. Bahkan dia
bersukur bahwa setidaknya dia dapat membantu orang
banyak walaupun secara tidak langsung. Coro ini
benar-benar baek hatinya lho! Coro mulai berpikir
bahwa ia harus membuat rasa yang baru lagi.
Dengan
kreativitas, improvisasi dan inovasi yang ada, si Coro
mendapat ide rasa baru. Coro mau membuat jagung bakar
rasa ayam goreng, rasa soto dan rasa rawon. Nantinya
dapat ditambah mau pedas atau tidak. Sekarang Coro
sudah memiliki modal yang lumayan dari berjualan
sebelumnya.
Kembali si Coro mencoba-coba berbagai
resep dan cara sehingga dapat meujudkan apa yang
merupakan idenya itu. Akhirnya dengan usaha yang tidak
putus asa, sampai babak-belur kagak karuan,
berhasillah Coro membuat jagung bakar dengan rasa yang
baru ini.
Besoknya pada stan si Coro tertulis spanduk
Sedia Jagung Bakar Rasa Ayam Goreng, Rasa Soto dan
Rasa Rawon. Pedas atau Tidak. Kembali membuat banyak
orang penasaran dengan jagung bakar yang ditawarkan
oleh si Coro.
Wah gimana nih jagung bakar rasa ayam
goreng atau rasa soto atau rasa rawon ya? Dan kembali
lagi jualan si Coro laris manis. Pembeli pada antre
mau merasakan bagaimana nikmatnya jagung bakar punya
si Coro. Coro kembali berhasil membuat usahanya
berjualan jagung bakar kembali meningkat pesat
omsetnya.
Alkisah setelah jagung
bakar produk si Coro telah menjadi pembicaraan banyak
orang, dan lagi jualan si Jojon mengalami penurunan
omset yang tajam, Jojon kembali membeli jagung bakar
punya si Coro. Ia juga memperhatikan cara
pengolahannya.
Tapi kali ini tampaknya tidak semudah
yang pertama. Si Jojon dapat mereka-reka cara
membuatnya dan tampaknya dia perlu coba-coba dulu.
Dengan usaha keras, si Jojon juga berhasil membuat
jagung bakar seperti punya Coro walau tidak sama
persis.
Mulailah kembali si Jojon membuka usahanya.
Omset penjualanya jadi meningkat. Jojon bisa tentu
yang lain juga mengikutinya. Tetapi karena lebih rumit
dari yang terdahulu maka tidak semua yang sebelumnya
berhasil mengikuti jualan si Coro terdahulu sekali ini
berhasil.
Asmuni dan Petruk tampaknya menyerah. Ada
juga yang berhasil seperti Gareng, Noni, Mak Lampir
dan lainnya. Jagung bakar kembali jadi primadona.
Jagung Bakar rasa baru. Sekarang ini yang jualan
tidaklah sebanyak yang sebelumnya. Karena untuk
membuatnya diperlukan teknik yang semakin rumit.
Tapi
diantara yang tidak berhasil membuat rasa baru ada
saja yang mempunyai kreativitas. Si Wiro Sableng
memasarkan produk jagung bakarnya dengan sistem multi
level marketing. Pake 20 level lagi, benar-benar
dahsyat kan! Lain si Wiro Sableng laen lagi dengan si
Petruk.
Si Petruk menjual dengan system yang dibuatnya
sendiri (seperti apa saya juga tidak tahu!). Wah
pokoknya macam-macamlah!
Kembali pasar jagung
bakar semakin semarak. Tapi tampaknya usaha yang
dilakukan oleh si Wiro Sableng dan si Petruk tidak
dapat berlangsung lama. Kebanyakan orang yang membeli
karena cuma tertarik dengan sistemnya saja.
Bahkan ada
yang begitu membeli jagung bakarnya langsung membuang
ke tempat sampah! Sekali lagi yang di cari sistemnya
saja, bukan produknya.
Singkat cerita sampai
suatu saat kembali si Coro merasa omset penjualannya
mulai kembali menurun. Orang-orang tampaknya sudah
jadi biasa dengan jagung bakar rasa ayam goreng, rasa
soto dan rasa rawon.
Si Coro Terus
Berkreasi, Berimprovisasi dan Berinovasi Tiada Henti
Kembali si Coro beraksi.
Dia cari ide yang baru. Jagung Bakar rasa pizza, rasa
cola dan rasa donat. Karena modal si Coro udah tambah
lagi, dia sekarang udah jadi bos, punya tempat jualan
lebih besar, punya karyawan, ada yang melayani tamu,
tenaga riset dan lainnya.
Tak lama jagung bakar rasa
baru kembali di luncurkan. Kembali sukses berat man!
Karena yang dipakai si Coro untuk menghasilkan rasa
baru ini memakai teknologi yang lebih canggih, maka
banyak yang puyeng untuk mau mengikuti apa yang
dilakukan si Coro.
Tapi ada juga yang kreatif. Dia
buat jagung bakar pake ginseng. Dipromosikan dapat
buat tambah tenaga. Ada lagi yang buat jagung bakar
pake jamu tolak miskin. Sekarang ini orang mulai
berkreasi sendiri. Semakin semaraklah yang namanya
usaha jagung bakar.
Si Coro berpikiran maju.
Dia mau jagung bakar produknya lebih dikenal, maka ia
mendaftarkan jagung bakar beraneka rasa yang telah
dibuatanya beserta merek dagangnya, cap Coro Yahut ke
depkes dan dia patenkan untuk rasa yang barunya.
Sekarang dipasaran tersedia jagung bakar cap Coro
Yahut dengan berbagai macam rasa. Ada cap Coro Yahut,
sudah tentu disusul dengan cap Boris Gombal, cap Noni
Manis, dan cap-cap yang lainnya. Usaha Coro terus
berkembang, tapi ia menyadari ia tidak sendirian
sekarang ini di bisnis jagung bakar yang lagi tren.
Si
Coro keluarkan jurus baru, ia mencari konsultan
marketing. Selama ini sih baik yang menciptakan,
menjual dan memasarkan lebih banyak peran si Coro
seorang diri. Sekarang semakin besar, perlu lebih
serius. Akhirnya si Coro menemukan seorang konsultan
marketing yang kompeten.
Dengan saran-saran yang
diberikan oleh konsultan tersebut akhirnya usaha
jagung bakar si Coro dikenal secara nasional. Bahkan
sudah mulai ekspor. Udah go internasional nih
ceritanya. Tapi sekali lagi si Coro terus saja membuat
jagung bakar – jagung bakar rasa yang baru lagi,
bahkan bentuknyapun juga mulai beraneka macam. Akhir
cerita usaha si Coro sukses berat. Si Coro udah jadi
Kaya Raya!!!
Penutup
Membaca apa yang apa
yang telah dilakukan si Coro dapat kita jadikan tiga
poin penting.
-
IDE.
-
Dari sebuah IDE,
diujudkanlah IDE tersebut.
-
Tidak hanya sampai
disini saja, tapi terus BERKREASI, BERIMPROVISASI dan
memiliki INOVASI yang tiada henti .
Lah… kembali lagi ke 3
hal yang umum ini . Tapi itulah yang terjadi. Seni
Marketing memerlukan ketiga hal tersebut untuk menjadi
sukses. Tampaknya 3 hal tersebut mudah ya? Tapi
menurut saya ketiga hal tersebut sulitnya minta ampun.
Ya, laen orang laen pendapatnya.
HANLI
|
"MENADAH
DOLLAR TANPA
MENJUAL atau MEREKRUT"
Oleh : Suhadi Martani
* |
Bila
Anda sudah pernah mengikuti program networking maupun
afiliasi internasional, mungkin Anda sudah biasa dengan
istilah “mengeruk dollar, mendulang dollar, menyedot
dollar, …” . Memang ini adalah istilah yang
‘hiperbola’ yang maksudnya adalah sama yaitu :
mendapatkan pemasukan berupa dollar.
Sengaja saya pakai istilah menadah, karena istilah ‘mengeruk’,
‘mendulang’, ‘menyedot’ lebih mengisyaratkan kerja
ketimbang ‘menadah’. Jadi tentunya apa yang akan
saya kemukakan ini adalah suatu cara mendapat income
yang lebih istimewa.
Bila
Anda menjual sesuatu di pasaran internasional, apakah
produk anda sendiri ataukah produk afiliasi; atau Anda
mengikuti networking program, … kemudian Anda mendapat
pembeli atau mendapat downline , maka tentu pasti Anda
mendapat dollar.
Bagaimana bila Anda tidak usah menjual ataupun merekrut,
tapi hanya dengan pengunjung Anda meng-klik iklan-iklan
di situs Anda dan Anda mendapat dollar? …Jauh lebih
menyenangkan bukan ? Inilah yang saya maksud ketika
memakai istilah “menadah dollar”.
Hal
ini tidak mustahil, karena sejak diluncurkan layanan
Google Adsense sudah banyak yang mendapat pemasukan
‘lumayan’. Layanan ini disediakan gratis oleh Google,
siapapun termasuk warga negara Indonesia dapat
mengikutinya.
Nah,
sekarang kita coba bayangkan proses bila Anda menjual
atau hendak merekrut seseorang.
Untuk membuat seseorang membeli melalui website Anda
atau bergabung di jaringan Anda, tentu Anda harus
membawanya lebih dulu ke website Anda.
Dengan kata lain
harus ada promosi yang gencar sehingga website (atau
web-reseller) Anda tersebut dilihat dan diketahui banyak
orang.
Tugas
belum selesai ketika pengunjung berdatangan ke situs
Anda. Bisa saja mereka pergi tanpa membeli atau tanpa
bergabung. Mungkin mereka melihat dan meng-klik sana
sini untuk menelusuri situs Anda, tetapi kemudian mereka
kurang tertarik.
Atau
bila Anda menyediakan opt-in form* ini tentu lebih baik,
tapi tentu Anda perlu melakukan follow up, bahkan
seringkali memerlukan berkali-kali follow-up. Itu pun
tidak menjamin terjadinya pembelian ataupun perekrutan.
Sekarang…untuk mendapatkan uang dari Adsense. Tugas Anda
hanya mendatangkan sebanyak mungkin pengunjung ke situs
Anda. Apakah itu situs penjualan ataukah situs penyedia
informasi saja, tidak jadi masalah.
Pengunjung hanya datang menelusuri situs Anda dan
mengklik sana sini, cukup sudah. Google akan menghitung
perolehan Anda dari klik-klik yang dilakukan pengunjung
terhadap iklan di website Anda. Anda lihat, proses ini
tidak sampai separuh dari ‘rangkaian tugas’ yang Anda
harus lakukan untuk mendapatkan penjualan (closing
sales).
Bahkan dengan layanan Adsense, Anda juga bisa menawarkan
pada pengunjung Anda untuk memakai software gratis.
Pengunjung tentu senang mendapat software gratis dan
Anda pun dibayar oleh Google ketika pengunjung tersebut
mendowload, menginstal dan memakai software tersebut.
Bukanlah ini merupakan suatu peluang yang sangat mudah
untuk mendapat income ? Pengunjung sama sekali tidak
mengeluarkan uang sedikit pun, mereka hanya menelusuri
situs Anda bahkan senang mendapat software gratis. Tapi
Anda akan dibayar oleh Google!
Mungkin Anda bertanya, mengapa Google mau membayar saya
untuk hal seperti itu ?
Hal
ini dimungkinkan karena Google juga meluncurkan layanan
Google Adwords, layanan dimana kita bisa memasang iklan
di situs Google.com (atau Google.co.id).
Anda
sering search memakai Google ? Jika anda memasukkan
kata atau frasa di kolom search, maka segera keluar
situs-situs yang memakai kata atau frasa tersebut bukan
?
Perhatikan juga bahwa di sebelah kanan halaman
hasil pencarian tersebut terdapat beberapa iklan yang
berhubungan dengan pencarian Anda. Itulah iklan adwords.
Para
pemasang adwords tentu harus membayar. Mereka dikenakan
bayaran per-1000 kali tayang (disebut CPM = Cost Per
1000 Impression), atau kalau ada seseorang yang klik
iklan mereka (disebut CPC = Cost Per Click).
Banyak dari pemasang iklan berani membayar harga
tinggi agar iklan mereka tampil di Google. Bahkan
iklan mereka bukan saja tampil di halaman hasil
pencarian Google tapi juga di situs-situs anggota
Google (yang mendaftar Google Adsense) dan juga
terdapat di isi surat dari email Anda bila memakai
account GMail (Lihat di webmail gmail Anda, perhatikan
di sebelah kanan isi surat.)
Jika
Anda mendaftar account Google Adsense maka Anda akan
menerima sejumlah iklan adwords tersebut di web site
Anda. Ini berarti Anda membantu Google memperoleh income
bukan ? Maka sudah sepatutnya Google membayar Anda juga.
Pembayaran dari Google akan berupa cek yang akan dikirim
ke alamat yang Anda isi pada formulir pendaftaran atau
pada profil account Adsense Anda. Cek dapat anda cairkan
di bank mana saja. Tentu pengirimannya akan sangat aman
dan disertai pin terlebih dahulu.
Google juga berkolaborasi dengan beberapa perusahaan
lainnya, yang kemungkinan besar jumlahnya akan bertambah
terus di kemudian hari. Anda akan dibayar bila
merekomendasikan produk-produk tersebut pada orang lain.
Untuk
mendapatkan itu semua tentunya Anda harus mendaftar dulu
menjadi Adsense Publisher dan mendapat ‘Adsense
Account’. Semua itu dapat diperoleh dengan GRATIS.
Anda bisa mendaftar pada link ini :
Hanya
syaratnya Anda harus memiliki website atau blog dalam
salah satu bahasa dari bahasa-bahasa yang sudah
ditentukan oleh Google (antara lain : Inggris, Jerman,
Belanda, Rusia, Spanyol, Turki, Jepang, China, Korea).
Anda bahkan boleh memakai layanan webhosting dan blog
yang gratis.
Untuk
lebih mengerti mengenai Layanan Google Adsense dan
bagaimana cara yang mudah untuk meluncurkan website
Adsense, maka silakan Anda download ebook Gratis
berjudul “Terobosan Inovatif Google Adsense” (format PDF
– 500 MB) di
http://adsensegallery.com **).
Inilah saatnya Anda mempunyai website yang dapat
menghasilkan uang tanpa Anda harus menjual ataupun
merekrut. Mengapa Anda tidak mencoba saja ?
Keterangan :
*)
Opt-in form adalah formulir yang bisa diisi oleh
pengunjung yang berminat untuk mendapat surat-surat
selanjutnya dari penjual/pengelola situs. Untuk lebih
memahaminya silakan membaca “Virus Gratis yang Sudah
Terbukti Kedahsyatannya” pada e-zine yang telah lalu).
**)
Untuk mendapatkan ebook Gratis tersebut, setelah
mengunjungi
http://adsensegallery.com silakan klik “DAFTAR”.
Jangan bingung bila disodorkan pembayaran, itu tidak
akan ditagih kepada Anda selama Anda tidak berminat
memiliki produk yang ditawarkan. Isi form yang terdapat
di halaman tersebut dan setelah Anda mengirimkannya maka
link download ebook tersebut akan terkirim pada Anda.
================
Profil penulis:
Suhadi Martani, pengelola program bisnis “DivaProfit” (http://divaprofit.com)
dan “AdsenseGallery” (http://adsensegallery.com)
====================================
SPONSOR BARIS
ARNO REMOVALS - Solusi untuk pindahan
rumah, pindah kantor. GARANSI 100%, Aman, Cepat,dan
Ramah -- LOCAL OVERSEAS MOVES. Great Care, Pleasant and
better place. Pls contact us di :
Kebun Jeruk 021-5857212/13 atau 45844762
-----------
LUAR BIASA !!! INILAH YANG ANDA CARI SELAMA INI !! Miliki Rahasia meraih pengaruh, kewibawaan, kharisma,
memiliki kekuatan bathin & kekayaan yang menakjubkan +
Aset jutaan lewat internet,memiliki bisnisonline PRIBADI!!
info klik
http://www.modalsukses.info
-----------
Obat Tradisional menyembuhkan segala penyakit
pernafasan spt asma,sinusitis,polip,alergi debu/udara,TBC,Bronchitis,memerdukan
suara
dan membuat hubungan seks tambah nikmat,bikin ketagihan
diranjang,CEGAH PERSELINGKUHAN , BIKIN miss "V" kembali
spt perawan&berdenyut !! DIJAMIN PUAS !! info
http://www.obatgurah.info
Koneksi Internet Anda tersendat-sendat
dan mahal? Tinggalkan cara lama berINTERNET RIA, Gunakan
Layanan Akses Internet dari Telkom SPEEDY, dan hubungi
sekarang juga untuk informasi berlangganan di no. telp
147
-----------
Gratis berbulan-bulan, BONUS Pulsa 20%
untuk setiap isi ulang FLEXI Trendy, Mana tahaaan. . .!
Segera isi ulang flexi trendy anda agar komunikasi tetap
lancar, karena promosi ini hanya berlaku hingga Juni
2005
-----------
|