BJO eMarketing Bulleting Edisi 101

  Butuh jasa ketik atau pengetikan yang cepat? Kami siap menjadi juru ketik Anda untuk pengerjaan berbagai dokumen Anda?
home

Salam pembaca budiman di edisi 101,

Tahukah Anda untuk menjadi tokoh penting setiap tahun atau di tahun-tahun tertentu, Anda tidak perlu untuk mengeluarkan uang yang banyak atau menjadi tokoh yang sangat kaliber? Lewat media internet dan kontennya Anda dapat menjadi tokoh penting.

Kekuatan dari web adalah matanya. Ketajaman dari suatu pisau adalah matanya. Empat mata adalah kekuatan dari media web untuk menjadi kesohor dari kondisi "katrok". Revolusi media inilah yang memungkinkannya.

Putri Paquita
Publishing Coordinator

---- o0o ----

Daftar isi Artikel :

1.
"SURAT KABAR GRATIS - MENGAPA HARUS
       BERBAYAR?"

2. "MAN from GOOGLE ; WOMAN from YAHOO"

3. Anda Ingin turut meramaikan dunia eMarketing? Silahkan masukkan Artikel di BJO ezine ini? dan dapatkan BONUSnya

4. Informasi Bulletin/Tutorial/Unsubscribe

Jumlah Pembaca : 
9349
Orang


Bob Julius Onggo

BERGEGASLAH  BELI Buku BARU!


SPONSOR GOLD & MEDIA BARTER 


SPONSOR SILVER

Tahukah Anda komunikasi telepon paling hemat? Dan bagaimana menghemat biaya komunikasi telepon Anda? lihat di MyEsia.com

Rental saja alat interpreter SIS atau alat TGS

Kehabisan kursi kuliah untuk para audines Anda?
Gak usah takut, hubungi kami untuk soal rental sewa kursi kuliah pelajar, entah untuk lingkungan perusahaan atau sekolah atau pun seminar maupun universitas.

Ada masalah Hubungan SUAMI-ISTERI? Silahkan lihat apa yang bisa kami bantu di OnClinic Indonesia

Cari pabrik kaos kemeja seragam ?

Kenapa tidak gunakan tren iklan balon promosi. Anda bisa sewa kalau tidak mau beli balon promosi

CDMA ON, GSM ON Satu ponsel, dua-duanya on, mungkinkah? lihat di sini

TERBANG DENGAN VALUAIR HARGA FANTASTIS dengan VISA mulari dari
USD39
sekali jalan
jakarta ke singapura, info!

HARE GENE BELUM PUNYA NPWP PRIBADI, buat saja langsung MUDAH koq di http://pajak.go.id

Anda pun bisa menaruh iklan atau informasi produk Anda di sini, Lihat info jelasnya

 

 

 

 

 

 

 

 

--------------------------------------------------------

SURAT KABAR GRATIS ; MENGAPA HARUS BERBAYAR?

Oleh : Bob Julius Onggo *

Mengapa harus beli surat kabar kalau toh Anda bisa mendapatkan berita yang sama secara online, dan GRATIS lagi? Pertanyaan senada seperti ini bukan hanya sekali-kali dilontarkan oleh banyak orang, atau mungkin termasuk oleh Anda sendiri. Akan kah ini menjadi ancaman atau mengurangi tingkat oplage cetak surat kabar khususnya apabila semakin banyak orang di suatu Negara memiliki gadget yang dapat mengakses berita gratis secara online?

Internet beserta kontennya memang identik dengan gratisan, karena itu sulit menghapus kesan gratis di dunia maya untuk urusan konten khususnya informasi dan news. Itulah sebabnya banyak portal berita di Indonesia dan di mancanegara sulit mendapatkan pelanggan berbayar (paid subscription), kecuali untuk informasi dan statika peluang bisnis.

Berbagai macam berita dapat dicari dalam sekejap lewat situs pencari seperti Google dan Yahoo. Kedua mesin pencari maya ini perlahan-lahan namun pasti telah menggantikan kebiasaan manusia modern yang manja dan serba cepat untuk mengais informasi superhighway lewat mesin pencari dibandingkan langsung lewat media portal berita yang bersangkutan.

Satu contoh kasus misalnya, Anda ingin mengetahui berita soal bagaimana tren ke depan penjualan skutik di Indonesia, pasti sebaliknya daripada Anda masuk ke portal berita kompas.com, pikiran-rakyat.com atau kontan-online.com dan mencari dan mengetikkan kata “penjualan skutik” Anda lebih suka langsung ke Google atau Yahoo. Mengapa?

Pasti Anda kesal kalau sudah masuk ke salah satu portal berita lalu mengetikkan suatu frase tertentu lalu tidak diketemukan laporan atau berita tertentu seperti yang diharapkan Anda, bukan? Walaupun frase “penjualan skutik” apabila Anda mengetikkannya di kolom pencarian milik Google akan memunculkan berita-berita dengan link URL langsung yang ada di harian kompas, pikiran rakyat maupun tabloid kontan pada saat kolom ini dibuat.

Kasus seperti inilah sebenarnya Google dan Yahoo telah menggerogoti perhatian para pengguna internet dan serta merta menjauhkan mereka dari portal perusahaan layanan berita dan press releases dalam mencari informasi dan berita yg actual dan relevan.

MELANGGAR BATAS COPYRIGHT?

Apakah menurut Anda dengan ditampilkannya link URL berita dari portal online majalah atau surat kabar tertentu di hasil pencarian di situs pencari merupakan pelanggaran batas copyright? Jika demikian maka Kompas, pikiran rakyat maupun tabloid kontan dapat melakukan sue ke pengadilan atas hal tersebut kepada Google, seperti yang pernah dilakukan surat kabar Agence France-Presse terhadap Google karena alasan di atas. Agence France-Presse adalah satu layanan berita dari Prancis yang menuntut Google karena juga memasukkan hasil-hasil foto dari AFP, judul tajuk rencana maupun kutipan cerita di hasil pencarian tanpa persetujuan ke AFP sebelumnya.

Lalu Google bertahan dalam kasus ini, karena menganggap bahwa “tidak setiap content provider yang menuntut pembayaran berhak mendapatkannya,” demikian kilah Neil Budde, General Manager dari Yahoo News. Itulah sebabnya sekarang Yahoo menolak proposal dari content providers yang menginginkan traffic langsung dari Yahoo untuk menghindari dalih mosi seperti itu.

PERSETERUAN TELAH MENJADI REKONSILIASI

Dari kasus di atas maka berbagai deal-deal bisnis maupun pengaturan dibuat antara media tradisional dengan para pemilik konten online, termasuk perlu atau tidaknya media online diberikan paket kompensasi berdasarkan pay-per-click.

Tidak heran bahwa banyak perusahaan internet “diam-diam telah melakukan deal-deal yang memberikan paket insentif kepada para pemain news untuk kontennya dan sekaligu membantunya untuk meningkatkan traffic ke situs web mitra mereka,” demikian tutur Elise Ackerman dari Mercury News.

Hal ini merupakan “evolusi”, kata Tom Curley, CEO dari Mercury News, mengingat sebelumnya Associated Press dan para pemain news lainnya di industri ini kurang menghargai nilai dari suatu konten dan kurang memahami nilai ekonomi darinya sebagaimana yang kita pahami dewasa ini”.

Namun sebaliknya David Payne, senior vice president dan selaku General Manager dari CNN.com, pernah menyinggung bahwa ia tidak tertarik untuk mendapatkan paket kompensasi berdasarkan per klik dari situs pencari, namun lebih berminat bagaimana menarik para pencari internet masuk ke situs webnya lewat hasil pencarian yang relevan dan masuk di top 20 di hasil pencarian di situs pencari.

“… yang penting saat ini adalah siapa yang dapat menarik sebanyak mungkin pengunjung yang targeted dan membuatnya terus berdatangan,” demikian kata Payne.

CNN telah bermitra dengan Yahoo, yang menjual iklannya yang muncul di situs web CNN. Di CNN sendiri, sekitar 50 juta tayangan video baru ditontong secara streaming per bulannya. Mulai Desember 2005 kemarin, CNN telah meluncurkan pelayanan video berbayar yang dapat ditonton hanya dengan menggelontorkan uang senilai USD 2.95 per bulan untuk menonton empat tayangan video stream.

Payne mengakui bahwa keseimbangan kekuatan antara content provider dengan para pemain internet cenderung bagaikan bandul yang mengayun. “Dapat bermitra dengan portal semacam Yahoo dan Google adalah kunci kelangsungan bisnis kami,” tambahnya. “Mereka adalah penyuplai pengunjung dalam jumlah besar, dan kami ingin memastikan agar dapat memperoleh keseimbangan tersebut pada proporsi yang tepat. . . Mereka pun tidak dapat lepas dari kami mengingat Internet tidak ada apa-apanya tanpa konten.”

NEWS DELIVERY YANG BERAGAM

Tidak diragukan, media internet telah memuaskan dahaga mereka yang gandrung dengan berita lewat berbagai pilihan news delivery, seperti misalnya :

Google News berisi berita yang dilengkapi dengan foto maupun yang hanya berbasis teks saja.

Google Alerts yang dikirim lewat email atau newsletter, memungkinkan Anda mengakses berita apa pun mulai dari teknologi, politik, ekonomi dan lain sebagainya. Begitu updated-nya Anda dapat memperoleh info news hingga 5 menit terakhir. Dan Anda pun tinggal memilih saja frekuensi berita pilihan Anda diantar lewat email sehingga Anda bisa memonitor setiap perkembangan berita favorit Anda terkini. Termasuk juga berita bisnis untuk industri tertentu. Maupun gosip terbaru dan tim-tim olahraga favorit Anda.

Berita sekarang tidak asing lagi telah menjadi suatu komoditas yang lewatnya Anda, atau siapapun bisa mengais uang.

Update juga bisa lewat fasilitas RSS, yang tentunya Anda harus memiliki RSS Reader untuk membacanya. Penggunaan RSS reader akan memungkinkan Anda terhindar dari berita-berita yang tidak diharapkan tentunya (baca : spam email)

Bagi mereka yang sudah memiliki mobile gadget pun dapat mengakses berita terkini lewat mobile phone mereka, misalnya dengan masuk ke google.com dan click “news”. Model subscribe berita “sambil jalan” ini disebut juga dengan istilah podcast. Tentu Anda harus punya perangkat seperti iPod atau MP3 player audio portable, disamping Anda harus menginstal “podcatcher”, sejenis software podcasting client yang otomatis mendownload berita audio seperti iPodder, RSSRadio dan iPodderX.

Kita akan melihat dan merasakan di negeri kita format news delivery di atas, seraya adopsi teknologi di atas semakin berterima dan popular di masyarakat cosmopolitan. Namun siapa lagi kalau bukan pemain news yang terlebih dahulu mensosialisasinya agar masyarakat tidak terbelakang dan hanya menjadi penonton saja.
  
 

"MAN FROM GOOGLE ; WOMAN FROM YAHOO"

Oleh : Bob Julius Onggo*

Judul di atas mungkin tidak asing lagi bagi Anda yang pernah membaca buku “Men are from Mars; Women from Yahoo”. Buku yang menggemparkan karya John Gray ini juga muncul di Indonesia, judulnya mirip namun beda karena ini merupakan karya anak bangsa dari salah satu pakar pemasaran kondang di Indonesia.

Buku tersebut memang menjelaskan penuntun praktis dalam meningkatkan komunikasi yang persuasif dalam konteks hubungannya dengan para pelanggan dan pasar. Rupanya menarik untuk dikunyah pendapat John Gray ini, mengingat ada kesamaan perilaku komersial dari pria dan wanita sebagai obyek pasar baik dalam pasar fisik maupun pasar maya sehingga saya menjulukinya dengan menggunakan analogi bahwa Google seperti Mars yang dingin, kaku, straight to the point, dan tidak menarik dalam hal konten sedangkan Yahoo itu seperti Venus yang hangat, penuh daya tarik dan gemerlapan di sisi konten.

BENARKAH MEN FROM MARS DAN WOMEN FROM VENUS?

Pertanyaan di atas memang pernah diteliti oleh para peneliti dari Brigham Young University and Stanford, namun jawabannya jelas jelas TIDAK – keduanya berasal dari planet Bumi.

Namun frase tersebut hanya ingin memperkuat stereotype dari karakter pasar yang hangat dan dingin yaitu pria dan wanita – ya bagaimana menjual lebih banyak dan memperkuat citra terhadap pasar yang terdiri dari pria dan wanita.

Apa yang diutarakan dalam buku John Gray sebenarnya adalah buku panduan pribadi (self-help), yang telah abis-abisan dikiritik karena teorinya yang didasarkan semata pada intuisi pribadinya dan berdasarkan feedback dari audiens seminarnya sebaliknya daripada hasil riset konkrit. Perbedaan interaksi dan komunikasi antara kaum hawa dan adam itulah intinya yang dibahas di buku tersebut dan hanya akan menjurus ke arah sex role stereotype.

Hanya dengan memahami perilaku kedua jenis kelamin maka kita mampu menjangkau pasar kaum hawa dan kaum adam baik lewat media konvensional maupun media online, yang secara khusus saya uraikan di kolom ini.

MEN FROM GOOGLE?

Di pasar online, karena minat dan mood serta motivasi dari kaum Adam pada dasarnya berbeda dengan kaum Hawa, maka apa yang mereka lakukan di media internet pun didorong oleh karakter minat dan mood serta urge dasar mereka. Menurut laporan terbaru dari Pew Internet and American Life, yang saya pikir lebih kurang secara karakter sama karena itu saya gunakan dalam kolom saya ini. Kaum pria cenderung melihat media internet bak ibarat kantor, perpustakaan atau tempat bermain – mereka, kaum Adam, peduli setan dengan komunitas, mereka hanya peduli dengan apa yang dirasakan sebagai fungsi sebaliknya dibandingkan sebagai suatu komunitas atau sebagai suatu hubungan manusiawi.

Yang dikejar kaum pria pada umumnya sebagai fungsi di dalam dunia internet, seperti misalnya kalau mereka ingin mencari sesuatu, mereka lebih suka to-the-point mencarinya lewat google sebaliknya lewat Yahoo. Survei yang pernah saya lakukan terhadap 1123 users dari kurun waktu 40 hari membuktikan riset di atas.

Begitu pula dari hasil analisa search logs yang saya analisa menggunakan searchenginecommando versi premium dari sales yang langsung segera saya terima dari bisnis offline saya namun yang 94% mengandalkan promosi sales langsung dari mesin pencari (search engines), membuktikan pasar dari kaum Adam lebih dari dua pertiganya menggunakan mesin pencari Google untuk melakukan outsourcing dibandingkan Yahoo atau MSN.

Kaum Adam sepertinya cenderung menggunakan media internet lebih intense dibandingkan kaum Hawa, mereka lebih banyak going online setiap hari (71% darinya kaum Adam dan 53% kaum Hawa) dan cenderung frekuensi going online beberapa kali per hari hingga 51% sedangkan kaum Hawa frekuensi going online per hari 37%.

Kaum Adam berselancar di dunia maya untuk alasan yang lebih luas namun lebih banyak untuk urusan fungsi dibandingkan alasan emosi seperti mencari tahu berita seputar upaya pemerintah dalam kasus dugaan korupsi, mencari serviced-apartment baru. Juga informasi seputar do-it-yourself, karir pekerjaan di perusahaan mentereng juga menempati urutan pertama selain pencarian berbagai info seputar cara cepat kaya (get-rich scheme), di waktu senggang, kaum Adam juga mencari berita hiburan seputar hasil akhir juara Formula 1 atau juara basket di ajang NBA, dan ajang bergengsi Piala Dunia 2006 di Jerman. Tak kalah menarik, selain dunia hiburan, kaum Adam juga lebih sering melakukan download software ketimbang kaum Hawa, selain mendengarkan musik, dan bermain game berhadiah atau melibatkan diri dalam perdagangan bursa online. Juga kaum Adam menggunakan media internet untuk alasan sekolah jarak jauh termasuk juga bereksperimen menggunakan gadget terbaru yang dapat dikoneksi dengan media internet.

WOMEN FROM YAHOO?

Menurut Pew Internet and American Life, kaum Hawa menganggap media Internet sebagai sarana untuk saling mendukung dan meningkatkan hubungan manusiawi serta membangun hubungan dan komunitas sehari-hari selain juga untuk kepentingan pekerjaan.

Laporan yang sama juga menyebutkan bahwa kaum wanita lebih cenderung berkomunikasi secara lebih antusias, menggunakan email untuk tujuan tersebut. Kaum hawa tidak hanya sekadar menggunakan email untuk mengirim dan menerima dibandingkan kaum Adam. Kaum Hawa lebih banyak menggunakan sarana komunikasi email untuk membangun hubungan dengan keluarga, teman-teman, dan sering berada di balik online customer service dalam bentuk berkomunikasi lewat fasilitas chat atau sales email support.

Mengapa? Karena wanita lebih sabar dalam hal berkomunikasi dengan lawan bicara. Juga bangga dan merasa lebih PeDe dalam hal sharing berita dengan berbagai topik mulai dari heart-breaking news hingga kecemasan sehari-hari, lelucon dan cerita-cerita gombal. Juga kaum Hawa berminat seputar info kesehatan dan medis, juga mencari dukungan terhadap masalah pribadi maupun kesehatan dan tak kalah penting info seputar religius.

Untuk satu alasan baik kaum Hawa maupun Adam menggunakan internet, yaitu demi efisiensi dan kemudahan, serta penghematan. Menarik untuk disimak dalam laporan berhalaman 54 tersebut yang menyatakan bahwa “kaum wanita menganggap email memiliki efek penyejuk di kala stress atau sedang dimarahi atasannya, sehingga suasana kerja di kantor lebih rileks. Penggunaan media internet, oleh kaum Hawa demi untuk meningkatkan relationship, memperluas network, dan memotivasi kerja tim.

Walaupun lebih banyak kaum Adam yang going online dibandingkan jaum Hawa, namun 86% kaum Hawa yang berusia 18-29 yang going online dibandingkan 80% dari kaum Pria dengan usia yang sama, namun sebanyak 34% dari kaum Adam yang berusi 65 atau lebih yang akses ke Internet dibandingkan kaum Hawa di usia yang sama.

Bagi Kaum Adam yang lajang, 62% dari mereka going online dibandingkan Kaum Hawa yang lajang namun karena Kaum Hawa lebih komunikatif dan cenderung membangun relationship, maka bagi Kaum Hawa yang sudah konek ke Internet, mereka lebih banyak menggunakannya untuk “curhat”.

Dan kaum Adam yang tidak punya anak dan sudah konek ke internet, maka kecenderungan mereka berselancar lebih banyak dibandingkan kaum Hawa yang juga tidak memiliki akses ke Internet.

Namun mutu koneksi ke Internet, kaum Adam biasanya lebih banyak yang memiliki akses pita lebar (bandwidth) dibandingkan kaum Hawa. Tetapi kalau ditanya lebih banyak mana yang menggunakan media komunikasi email? Maka jawabannya 94% Kaum Hawa lebih banyak menggunakan surat elektronik, dibandingkan 88% dari Kaum Adam.

Apakah Anda juga mengamati hal yang sama dari perbedaan gender di sini dalam menggunakan internet sebagai media selancar di dunia maya khususnya dalam upaya sebagai media outsource, branding dan selling serta entertainment?

 


SPONSOR BARIS

Untuk keperluan berbagai perkakas plastic welding mapun berbagai perlengkapan dan bahan cleaning machine bisa cek ke BransonUltrasonics.com silahkan hubungi PT Global Mega Indonesia

-----------

Bagaimana TV Terkecil di dunia memeriahkan dan menambah pengalaman baru dalam menonton TV
-Best Design - Slim Fit TV - Natural Scan - Generasi TV Layar Datar, semua ada di sini

-----------

LELANG barang-barang seni dan lukisan artistik seni hanya di TREASURES FineArtAuction, info lebih jelas dapat dilihat di http://www.treasuresauction.com

 

bagaimana komentar Anda tentang dua artikel tulisan di atas? Silahkan masukkan komentar Anda ke saya (putri)

3. Anda Ingin turut meramaikan dunia eMarketing? Anda punya ulasan menarik ttg Internet Marketing untuk di BJO ezine ini? silahkan layangkan tulisan artikel Anda seputar eMarketing maupun eBisnis dan kirimkan ke email Putri di : putri@bjoconsulting.com sehingga tulisan Anda pun dapat dibaca oleh ribuan pembaca kami di seluruh Indonesia.

dan BONUSnya, akan kami berikan link ke produk/bisnis online
Anda. Kami tunggu partisipasi Anda.

4. Informasi Buletin, dan Langganan

Untuk berhenti tidak lagi membaca BJO E-Marketing Bulletin, silahkan tulis kata remove di bagian subyek email Anda ke email subscription@bjoconsulting.com

 

 
 

Copyright © 2001 - 2007, BJO Consulting