BJO eMarketing Bulleting Edisi 102

  Mau rental PC komputer untuk berbagai aktivitas pelatihan atau seminar atau workshop secara harian? bisa cek ke sini
home

Salam pembaca budiman di edisi 102,

Sejak ditemukannya internet, informasi di dalamnya acak-acakan, tidak ada yang menata, namun sekarang siapa pun bisa ikut serta menata tumpukan informasi di dalamnya. Dan sebagai orang marketer, Anda bisa mendahului pesaing Anda dalam penentuan tag untuk segala hal yang menyangkut bisnis Anda? Demikian dikupas di edisi 102 ini.

Revolusi terjadi di bisnis media karena terjadinya tren format pengemasan berita. Bagaimana kecenderungan bisnis dan tren ke depan dalam hal format, kemasan dan delivery-nya.? Itulah sebabnya kita bahas di edisi berikut ini.

Putri Paquita
Publishing Coordinator

---- o0o ----

Daftar isi Artikel :

1.
"TAG MARKETING"

2. "SURAT KABAR - DARI CETAK - ONLINE - HIBRID"

3. Anda Ingin turut meramaikan dunia eMarketing? Silahkan masukkan Artikel di BJO ezine ini? dan dapatkan BONUSnya

4. Informasi Bulletin/Tutorial/Unsubscribe

Jumlah Pe mbaca : 
9511
Orang


Bob Julius Onggo

BERGEGASLAH  BELI Buku BARU!


SPONSOR GOLD & MEDIA BARTER 


SPONSOR SILVER

Tahukah Anda komunikasi telepon paling hemat? Dan bagaimana menghemat biaya komunikasi telepon Anda? lihat di MyEsia.com

The Real Market Leader BATAMPOS - No.1 pembaca terbanyak di Kepri, No. 1 pemasang iklan se-sumatera, 5 besar pemasang iklan se-Indonesia

mau sewa alat interpreter sis translator?

Ada masalah Hubungan SUAMI-ISTERI? Silahkan lihat apa yang bisa kami bantu di OnClinic Indonesia

Kenapa harus beli kalau Anda bisa rental lcd infocus dan perlengkapan visual dari kami?

Bersama menuju masa depan yang lebih baik . . . bersama BASF The Chemical Company

TERBANG DENGAN VALUAIR HARGA FANTASTIS dengan VISA mulari dari
USD39
sekali jalan
jakarta ke singapura, info!

HARE GENE BELUM PUNYA NPWP PRIBADI, buat saja langsung MUDAH koq di http://pajak.go.id

Anda pun bisa menaruh iklan atau informasi produk Anda di sini, Lihat info jelasnya

 

 

 

 

 

 

 

 

--------------------------------------------------------

TAG MARKETING

Oleh : Bob Julius Onggo *

Ciri khas manusia adalah bercengkerama satu dengan yang lainnya. Kita adalah makhluk yang tidak bisa hidup sendirian. Halnya sama dengan bisnis. Keduanya harus memanfaatkan jejaring social agar dapat tumbuh dan berkembang. Konsep ini berlaku dalam platform bisnis online maupun fisik.

Karena itu, penggunaan “tagging” akan menjadi sangat penting bagi para pemasar di era internet ekonomi ini, mengapa? Karena tag yang dipilih secara cermat untuk segala sesuatu yang menyangkut bisnis dan produk Anda, maka ini akan mengarahkan pangsa pasar Anda yang menggunakan media internet untuk masuk ke web Anda yang menawarkan jasa dan produk bisnis Anda.

Tag biasanya pendek, satu atau dua kata saja. Lewat del.icio.us Anda bisa membuat deskripsi yang menggoda untuk produk atau bisnis yang Anda pasarkan, Lewat Flickr, Anda bisa letakkan gambar produk dagangan Anda, lewat YouTube, Anda bisa tayangkan video yang menandaskan manfaat akan solusi dari service dan produk Anda yang hebat yang mendatangkan solusi untuk pasar yang membeli produk Anda, sekaligus testimony dari para pengguna barang Anda, lewat Last.fm perdengarkan “salestalk” Anda yang menggoda calon buyers Anda dengan nada yang persuasif dan informatif.

Tambahkan redaksi untuk semua produk dan service Anda serta portofolio dan testimony pelanggan Anda lewat blog yang di-feed di Technorati. Pilih apa dan berapa banyak tag yang Anda ingin tentukan di media online, karena itu semua mencerminkan bagaimana Anda menata informasi produk, khususnya untuk konteks informasi bisnis Anda.

Dunia web sekarang menjadi enabler untuk bercengkerama satu sama lain. Menjadikannya manusiawi daripada egois terhadap satu sama lain. Tayangan video amatiran, blog dan podcast bukan saja dikelompokkan ke dalam kategori (baca : tagging) oleh pembuatnya, melainkan juga oleh siapa pun yang suka akan kontennya dan kemudian melakukan tagging terhadapnya.

Tagging sedemikian, keduanya baik oleh penciptanya maupun mereka yang menggunakan system tagging semacam del.icio.us, sama-sama memberikan fungsi pencarian dan jejaring sosial, demikian menurut laporan terbaru dari Pew Internet & American Life Project.

"Berjuta-juta orang di dunia maya, dapat memiliki opini dari apa yang mereka pikir dan katakan mengenai apa yang mereka lihat dan dengar. Dengan demikian menjadi informasi yang krusial yang dapat dikoleksikan untuk membentuk gagasan baru bersamaan dan informasi terkini sepanjang lautan informasi super cepat tak terbatas yang kita ciptakan untuk kita sendiri," demikian kata David Weinberger, si penulis dari laporan yang dirilis oleh organisasi di atas. (lihat www.pewinternet.org/PPF/r/201/report_display.asp)

Mungkin tidak ada konten berbagi yang memiliki komentar dan tagging sedemikian banyak dibandingkan dengan konten video. Trennya adalah konten berbagi video diperkirakan meningkat hingga 55% dari konten video online di tahun 2010, kenaikan 49% sudah bakal terjadi di tahun 2007, demikian laporan Januari 2007 oleh Screen Digest (screendigest.com)

TAGGING – MEMBUAT PRODUK ANDA DI WEB MUDAH DITEMUKAN SECARA RELEVAN

Seperti tayangan yang sempat popular di Indonesia America's Funniest Home Videos, demikian pula tayangan video dan iklan video, frekuensi munculnya akan sangat ditentukan oleh konsumen audiens itu sendiri bak suatu kontes yang diprakarsai oleh para marketer itu sendiri, dan bila dalam konteks menyebarkan “word of mouth” tentang suatu video online, system tagging berperan dalam membuat system pencarian menjadi lebih mudah karena dikelompokkan dalam kategori yang lebih tertata, walaupun tidak sedikit users yang meng-upload video gak jelas dan kabur dalam menetapkan tag untuk video online tersebut di mana si uploader, bingung dalam penetapan tag. (lihat en.wikipedia.org/wiki/Tags)

“Namun system tag bagaimanapun secara fundamental memiliki nilai social,” kata Stewart Butterfield, salah satu pencipta Flickr. Ide dibalik sistem tagging memang sangat simple, tetapi membuatnya sangat kompleks. Lebih dari satu dasawarsa, cara utama untuk mengkategorikan dan menemukan informasi di internet adalah melalui algoritma otomatis dari situs pencari, yang sekarang terbukti kurang presisi dan relevan. System melalui tagging akhirnya sekarang diadopsi demikian jelas situs web technorati.com/tag/tagging.

Sama seperti halnya “folksonomies” (lihat tulisan saya di WE beberapa edisi yang lalu), system tagging biasanya diciptakan oleh si pemakai fasilitas online itu sendiri, sedangkan si pemilik web itu sendiri tidak, sehingga membuat banyak online services lebih mudah diakses dan berguna dibandingkan sebelumnya. Hal ini nyata dalam hal konteks social seperti yang telah diterapkan pada blog, penanda situs web online berbagi (shared bookmarking), fotografi dan bahkan buku.

Secara filosofis penggunaan tagging sangat konsisten dengan gaya pemikiran social yang sebenarnya sudah ada di saat ditemukannya internet, sehingga siapa pun pengguna internet memiliki kuasa untuk mencari dan membuat kategori informasi yang mereka pikir bakal bermanfaat bagi yang lain. Mengapa? Karena tagging memudahkan materi informasi tersusun tidak acak-acakan, sehingga kontennya akan lebih mudah ditemukan dan saling berbagi secara intuitif, inilah konsep yang disebut ontology (techessence.info).

TAGGING – ANDALAN PARA MARKETER DAN PR
DI ERA PASAR BEBAS

Meskipun Anda bisa menjadi kreatif dan menggunakan kata atau singkatan apa pun sebagai tag. Anda hendaknya menggunakan tag sama cermatnya seperti Anda menyusun keyword atau frase yang mewakili produk dan bisnis Anda di bidang search advertising. Menyusun tag yang akan membuat calon buyers masuk ke informasi yang telah Anda tag, tidak jauh berbeda dengan penyusunan keywords yang memiliki potensi traffic yang tinggi.

Pasar Anda sering kali browse informasi yang telah di-tag, sehingga membentuk kata generic dan menjadi tag yang ampuh. Misalnya tag “balon” dan “promosi” atau “balonpromosi”, akan sangat ampuh untuk menggiring calon pembeli yang akan menggunakan balon promosi sebagai media iklan mereka masuk ke laxxo.com. Jadi system navigasi saat ini bukan lagi tombol-tombol di situs web tetapi juga tag untuk menentukan identitas lokasi dari suatu service atau produk online yang dicari. Jadi mengapa tidak mulai manfaatkan tagging?

TAGGING IS YOUR SALESMAN?

Jika Anda kurang yakin bagaimana menggunakan tag yang spesifik, masuklah ke search services yang support dengan tag. Karena audiens menggunakan tag untuk mencari informasi, produk, gambar, audio atau video sehingga produk Anda yang ditaruh di web akan semakin “stands out among the crowd”, meminjam istilah dari tagline Honda CRV – sehingga mendatangkan lebih banyak order karena minat calon buyers diarahkan ke produk atau service Anda. Jadi jelas Tagging can be your salesman.
 

"SURAT KABAR -
DARI CETAK - ONLINE - HIBRID

Oleh : Bob Julius Onggo*

Bayangkan suatu Negara yang sudah memiliki infra struktur akses internet yang murah dan mudah diperoleh di mana saja dan kapan saja! Apalagi industri berita (news) menjadi semakin mudah diperoleh dan sangat murah bahkan tidak perlu bayar biaya langganan.

Dan media tersebut semata-mata hidup dari sponsor atau iklan. Akan tetapi dilihat dari sudut teknologi tinggi dan nirkertas, para pelaku industri harian surat kabar cetak ada yang was-was ada juga yang tetap optimis akan masa depan bisnis mereka.

Mengapa ada yang was-was? Hal itu tidak mengherankan, karena cukup banyak dari para pembaca yang melek internet dan memiliki akses internet, mereka lebih memilih tidak berlangganan satu pun berita cetak, bila mereka ingin mengetahui berita hari ini, mereka tinggal menyalakan TV atau TV internet atau konek ke beberapa portal news favorit mereka.

Ditambah lagi fakta mengejutkan menyusul Apa yang terjadi pada majalah InfoWorld – majalah tua berusia 30 tahun - yang beralih dari media cetak menjadi media online, kemudian menyusul San Francisco Chronicle yang sedang bermasalah, menyusul perdebatan panas di dunia blog, blogosfir. Konsensus umum menyatakan : print is dead.

Menyusul di awal tahun ini, Phil Bronstein Pemred dari SF Chronicle menggelar rapat “darurat” soal PHK dan peringatan pentingnya menekan penghematan biaya.
Ditambah lagi InfoWorld juga telah mengkonfirmasi adannya rumor bahwa majalahnya akan muncul dalam edisi digital sejak bulan April 2007 dan tidak lagi akan menggunakan format cetak serta pengiriman majalah lewat pos.

Juga mengganti format digital dari suatu majalah cetak akan menghemat biaya operasional hingga 70-80 persen. Nah gara-gara berita dan rumor seperti itu, maka serta merta para blogger langsung menayangkannya menjadi suatu berita “hot”, dan menganggapnya media cetak bakal punah, beberapa cuplikan rumor di media blog sebagai berikut:
"Gak bisa dibayangkan kalau 20 tahun lagi semua orang tinggal mencetak berita (news) langsung dari internet . . . .," demikian kata pemilik TechCrunch (crunchnotes.com), Michael Arrington.”
"Sudah jelas bahwa bisnis news yang kita ketahui sedang bermasalah," kata Tim O'Reilly (radar.oreilly.com).
"The New York Times, The Wall Street Journal dan harian kondang lainnya seperti (USA Today?) cepat atau lambat go digital . . .," demikian kata Stowe Boyd (stoweboyd.com). Dengan adanya koneksi internet yang murah dan mudah diperoleh di mana-mana, "kebanyakan surat kabar setempat (di Amerika Serikat) mendekati situasi sekarat."

PUNAH – APAKAH TERLALU BERLEBIHAN?

Apakah semua blogger setuju dengan rumor, bakal punahnya media cetak dan beralih ke media digital? Rupanya segala rumor tersebut bertentangan dengan statistik yang ada di dunia industri berita. Salah satu blogger terkemuka menganggap rumor seperti itu sekadar suatu perspektif belaka. Bahkan di antara para blogger pun saling bertentangan pendapat dan saling menyerang sehubungan topik di atas. “Pernyataan satu pakar bukan berarti mewakili opini publik secara keseluruhan,” tulis Mark Evans (markevanstech.com), begitu pula apa yang telah terjadi pada satu media belum tentu mewakili media yang lain secara keseluruhan.

“Media cetak bakal punah, sebenarnya itu terlalu berlebihan . . .,” tandas David Greer, Direktur dari Kentucky Press Association. Mengapa? Karena fakta bahwa sirkulasi cetak tetap diminati oleh public. “Konten tetap paling penting. Jika Anda memiliki konten yang paling berkualitas, maka media apa pun yang digunakan untuk mendistribusikannya tidak akan terlalu penting,” demikian lanjut Greer.

Penilaian di atas sepertinya cocok dengan hasil laporan dan riset yang lain. Pew Internet and American Life Project melansir suatu studi riset di bulan Februari 2007 yang menyingkapkan bahwa dari mereka yang disurvei, kebanyakan dari mereka tetap menyukai media cetak karena sejumlah alasan psikologis dan kenyamanan membaca namun bukan alasan teknis.

Juga menurut wan-press.org (World Association of Newspapers), sirkulasi suratkabar global meningkat sekitar 10% dalam 5 tahun terakhir, tepat pada saat meledaknya DotCom. Di seluas dunia, ada lebih dari 1.4 miliar surat kabar berlangganan, dengan 450 juta oplah yang dibeli oleh pembacanya setiap hari.

"Jelas bertentangan dengan rumor bahwa media cetak bakal punah," kata CEO WAN, Timothy Balding. Yang jelas menurut Pew Survey atas survey dari pilihan public terhadap pengalaman membaca mereka, banyak public tetap menyukai harian tercetak. Lihat juga penjualan surat kabar cetak seluas dunia meningkat hingga 33 sampai 34 persen.

Juga yang kita tidak sadari, kalau terjadi gempa di daerah kita dan bencana internet, maka surat kabar cetak tetapi menjadi pilihan, dan di komunitas kecil, masyarakat sangat setia terhadap harian tercetak, dan terhadap mereka kita masih akan melihat situasinya lagi hingga 30 atau 40 tahun lagi.

SURAT KABAR HYBRID – SIAPKAH?

Adanya perjuangan hidup-mati dari beberapa media cetak seperti disebutkan di atas yang terjadi pada infoWorld dan San Fransisco Chronicle sehingga meletupkan gossip di blogosfir akan lonceng mati dari harian media cetak ini merupakan suatu pernyataan yang terburu-buru dan tidak realistis. Jelaslah mati dan hidupnya suatu komoditi sudah lumrah baik sejak zaman dulu maupun sekarang. Sama seperti kasus timbulnya email tidak mematikan surat tradisional namun menyediakan pilihan bagi users untuk menggunakan salah satu atau dua duanya.

Namun sebaliknya dibandingkan harus memilih format cetak atau digital, paling baik keduanya -- khususnya dalam format media hybrid, seperti yang dikembangkan oleh raksasa surat kabar Hearst Corporation dalam kemitraannya bersama Microsoft lewat aplikasi downloadable untuk membaca surat kabar hybrid.

Lewat format hybrid inilah mereka menyebutnya “digital reading experience” yang memungkinkan seluruh surat kabar dapat di-download dalam waktu 2 menit dan dibaca persis seperti format surat kabar atau majalah cetak. Jadi siapa mau duluan menjadi pemainnya di negara kita? Siapkah?

 


SPONSOR BARIS

Kehabisan kursi kuliah untuk para audines Anda?
Gak usah takut, hubungi kami untuk soal rental sewa korsi mahasiswa belajar, entah untuk lingkungan perusahaan atau sekolah atau pun seminar maupun universitas.

-----------

Untuk keperluan berbagai perkakas plastic welding mapun berbagai perlengkapan dan bahan cleaning machine bisa cek ke BransonUltrasonics.com silahkan hubungi PT Global Mega Indonesia

-----------

Bagaimana TV Terkecil di dunia memeriahkan dan menambah pengalaman baru dalam menonton TV
-Best Design - Slim Fit TV - Natural Scan - Generasi TV Layar Datar, semua ada di sini

-----------

LELANG barang-barang seni dan lukisan artistik seni hanya di TREASURES FineArtAuction, info lebih jelas dapat dilihat di http://www.treasuresauction.com

 

bagaimana komentar Anda tentang dua artikel tulisan di atas? Silahkan masukkan komentar Anda ke saya (putri)

3. Anda Ingin turut meramaikan dunia eMarketing? Anda punya ulasan menarik ttg Internet Marketing untuk di BJO ezine ini? silahkan layangkan tulisan artikel Anda seputar eMarketing maupun eBisnis dan kirimkan ke email Putri di : putri@bjoconsulting.com sehingga tulisan Anda pun dapat dibaca oleh ribuan pembaca kami di seluruh Indonesia.

dan BONUSnya, akan kami berikan link ke produk/bisnis online
Anda. Kami tunggu partisipasi Anda.

4. Informasi Buletin, dan Langganan

Untuk berhenti tidak lagi membaca BJO E-Marketing Bulletin, silahkan tulis kata remove di bagian subyek email Anda ke email subscription@bjoconsulting.com

 

 
 

Copyright © 2001 - 2007, BJO Consulting