Kalau perusahaan Anda
pasang klip iklan film di Indosiar, apakah pemirsa yang
ada di Selandia Baru dapat menontonnya? Dan bagaimana
dengan iklan klip musik Anda yang dipasang di KISS FM,
apakah pendengar yang di Skandinavia dapat mendengarnya?
Ah masa iya sih.
Memang iklan lokal di
media lokal namun dapat menembus pemirsa global aneh
kedengarannya. Sama seperti dulu terdengar aneh bila
kita yang ada di Indonesia, namun bisa melihat Presiden
Boris Yeltsin di Uni Soviet, atau suatu produk yang ada
di Negeri Paman Sam bisa dilihat dari kamar tidur saya
di Bogor, lewat dunia maya sebelum saya cari vendornya
di Jakarta. Sekali lagi teknologi memungkinkan hal ini.
Dan iklan lokal di media lokal dapat disimak oleh
pemirsa mancanegara dapat dimungkinkan karena media
Internet.
Ditemukannya WWW atau
worldwideweb (yang banyak dari kita sudah menggunakannya)
satu setengah dasawarsa yg lalu dan kini WWR dan WWT
telah apa yang tidak mungkin menjadi mungkin. Menariknya,
dengan kocek bujet untuk iklan lokal Anda dapat
ditangkap oleh pemirsa global, yang dulu hanyalah impian
dan hanya dominasi bisnis-bisnis besar saja. Apalagi
bila produk Anda adalah produk global dan berciri
universal. Karena itu makhluk apa itu WWR, WWT?
WWR – WWT ; WORLDWIDE
RADIO - WIDE, WIDE WORLD INTERNET TELEVISION
Dan sekaligus dunia www.
Akhirnya banyak membawa perubahan dan penambahan media
serta platform, dan salah satu media yang juga turut
ditambahkan adalah hadirnya WorldWideRadio, atau ada
yang menyebutnya Wide World of Radio dengan singkatan WW®.
Sekali lagi media Internet
memungkinkan hal ini selain juga menyulut adanya WWT (WorlWideTelevision)
yaitu live internet TV yang bisa Anda saksikan di
wwitv.com lewat penggunaan Realplayer dan / atau
MediaPlayer.
TVWorldwide.com salah
satunya juga bias Anda lihat yang merupakan service
provider dari aplikasi video streaming.
Sektor ini juga berkembang pesat, dan banyak
broadcaster Televisi Internet ini di seluruh dunia
memancarkan sinyal broadcast mereka lewat media
internet sehingga disebut juga IPTV.
Pastinya selama kurang
lebih dalam satu dasawarsa ini (tepatnya dipertengahan
tahun 90-an), teknologi telah secara dramatis mengubah
kebiasaan orang, menambah kebutuhan orang. Dan dalam
konteks ini adalah radio (dan termasuk juga audio
lainnya) programming. Kita ingat ini dimulai saat
sedang “in-in nya” yang disebut sebagai
streaming radio lewat media internet. Kala itu, XM
Radio Satelit dan Radio Satelit Sirius diluncurkan. Dan
mulailah sejak itu bertubi-tubi kemajuan teknologi radio
berkembang hingga munculnya podcasting (lihat
kolom saya di WE ttg podcasting yang memunculkan
peluang untuk podvertising), lalau Radio Digital
HD juga pemrograman radio berbasis time-shifted,
yang semuanya berujung pada kualitas suara yang “aduhai”
and akhirnya memunculkan frekuensi AM dan FM, yang
akhirnya sekarang sarat ditunggangi oleh iklan-iklan
promosi sebagai kendaraan marketing (baca : radio
marketing).
Lewat radio konvensional
yaitu jalur AM dan FM, iklan radio Anda sangat terbatas.
Untuk menjangkau nasional, maka Anda harus menggunakan
stasiun radio yang memiliki national coverage,
tidak halnya dengan WorldWideRadio atau Wide World of
Radio yang sama sekali tidak terbatas dan dibatasi oleh
aturan FCC namun dapat didengarkan secara global,
demikian seperti dinyatakan dalam suatu laporan yang
berjudul, "The Infinite Dial: Radio's Digital
Platforms," yaitu suatu laporan yang dihasilkan oleh
Arbitron.com dan Edison Media Research (EdisonResearch.com).
WWR – WWT ; SALAH SATU
TREN IKLAN GLOBAL KE DEPAN DENGAN BUJET MINIM
Apakah kemunculan WWR akan
merusak pangsa pasar iklan radio konvensional? Jangan
takut! Sama sekali tidak.
Televisi
tidak akan membunuh radio, begitu juga Internet, apalagi
Walkman dan iPod lewat Podcasting.
Sebaliknya laporan di atas
menegaskan bahwa alih-alih membinasakan media pendahulu,
malah menambah opsi lebih banyak untuk mendengarkan
hiburan dan sekaligus sebagai pilihan lain media
advertising. Bagi para pendengarnya pun kehadiran
WWR memberikan lebih banyak control dan
keleluasaan.
WW® yang juga bisa disebut
sebagai Internet radio terus meningkat dengan tajam.
Umumnya mereka yang mendengarkan internet radio adalah
mereka yang berusia 12 tahun ke atas, dan di seluruh
dunia terdapat sekitar 52 juta di tahun 2005, kenaikan
37 juta dari tahun sebelumnya.
Live-radio.net adalah
salah satu contoh stasiun radio internet yang terkenal
menurut Internet Magazine. Lewat live-radio.net pun Anda
yang tinggal di mancanegara dapat mendengarkan stasiun
radio internet Kinijani – Global FM Bali 99.15 (globalfmbali.com),
Pas FM Surabaya, juga Radio Kalaweit di Palangkaraya,
Radio Sonora Surabaya, Radio Swaragama Yogyakarta, Radio
Suara Surabaya. Lewat Live-radio.net Anda dapat langsung
memainkan radio tersebut atau lewat live feed
langsung.
Para audiens radio
internet tiap minggunya terus meningkat hingga 50% dalam
tahun belakangan ini, dan 12% dari antara responden yang
disurvei mendengarkan radio internet ini, meningkat
sebanyak 8% di tahun 2005 dan diprediksi terus meningkat
hingga tahun 2006 ke depan mengingat didukung oleh
perkembangan infrasruktur jaringan internet yang lebih
menjangkau.
Kalau radio satelit Anda
pernah dengar? Nah yang satu ini pun tidak kalah juga.
Memang tidak semua orang bisa mendengarkannya, namun
tingkat awareness sudah mencapai 61%.
Lihat fakta, bahwa mereka
yang berlangganan lewat feed-nya lebih cepat
dibandingkan semula yang diprediksi, dan dari nama besar
seperti Sirius sekarang sudah memiliki lebih dari 3.3
subscribers dan XM telah memiliki lebih dari 5,9
subscribers pula.
Dan kata laporan yang
disebutkan di atas "Infinite Dial" menyatakan bahwa 18%
dari mereka yang sekarang belum berlangganan radio
satelit, mereka akan berlangganan dalam waktu 12 bulan
ke depan, termasuk juga gaya baru mendengarkan radio
programming lewat podcasting.
eMarketer memberikan
estimasi bahwa pasar pendengar radio internet lewat
podcasting akan berjumlah 15 juta di tahun 2010, dengan
komposisi 20% adalah mereka yang berusia 12-17 tahun,
dan lebih dari setengahnya (53%) berusia di bawah 35
tahun.
Tunggu masih ada lagi
makhluk radio jenis lain! Ini adalah HD radio. HD Radio
adalah High-Definition Radio, yang merupakan suatu
konsep yang sama sekali baru bagi kebanyakan para
pendengarnya. Tetapi kalau Anda pernah mendengarnya,
maka pasti ketagihan mau mendengar lagi. HD Radio adalah
salah satu tren juga setelah HDTV (high-definition
Television) muncul di pasar.
Tahu tidak dari semua
responden yang mendengarkan channel alternative
ini dan yang disurvei, ternyata antusias. Dan mayoritas
75% dari mereka kukuh untuk terus mendengarkannya,
seperti halnya yang mereka lakukan sekarang. Apa arti
semua ini?
PELUANG – SEKALIGUS
ANCAMAN
Dengan semakin maju dan
tersedianya media internet yang mampu menghadirkan radio
dan televisi internet, maka iklan lokal Anda tidak lagi
harus diciptakan atas ide “think global, act local”
tetapi harus didasarkan pada “think global, act
global.” Tentu saja “media buy” Anda tidak lagi
dibatasi oleh batas-batas local atau nasional tergantung
dari luasnya coverage dari media tersebut.
Sebelum munculnya media
internet, kekuatan merek dan iklan ada pada mereka yang
memiliki bujet iklan promosi yang besar, dan tentu
mereka dari perusahaan besar. Namun sekarang rule of
the game-nya berubah. Didukung oleh kecerdikan dan
kepiawaian, mereka dari bisnis UKM atau perorangan mampu
membuat branding secara global, dengan bujet
sangat minim.
Lucunya di Indonesia,
karena masih mahalnya akses internet maka brand-brand
kita dapat dilihat oleh overseas audience tetapi
brand dari mancanegara kurang ditonton oleh kebanyakan
dari antara kita di Indonesia.
Namun yang jelas, media
internet sudah membuktikan bahwa pertarungan “David
and Goliath” dalam konteks advertising dan
bisnis akan menjadi kenyataan. Perusahaan atau bisnis
kecil bak “David” akan mampu mengalahkan bisnis besar
bak “Goliath” seperti yang nyata pada harga per saham
milik Google terhadap harga per saham milik Walmart.
Maka saya melihat “Marketing Genius” (mengambil
istilah dari buku terkenal Marketing Genius) yang ada di
suatu perusahaan akan sangat menentukan dalam game
ini. Inilah momennya, saat yang kecil bisa memiliki
peluang sebagai brand global. Saatnya Daud unjuk gigi
terhadap Goliat!
Tak pelak dan tak heran jika seminar “Blogging,
Journalism, and Credibility: Battleground and Common
Ground” di Universitas Harvard, AS, pada Januari
2006 menarik perhatian para jurnalis, blogger, news
executive, dan praktisi media kehumasan serta
pustakawan. Seminar ini membahas berbagai media yang
berpotensi membuahkan reportase. Di sini hubungan antara
para blogger dan jurnalis menjadi perbincangan
panas. Blog dianggap sebagai salah satu bentuk
shared media public.
Mengingat reportase dan jurnalisme blak-blakan
dapat dilakukan lewat blog, tak jarang para
jurnalis dari mainstream publication merasa
tersaingi. Mengapa? Sebab mereka kehilangan monopoli dan
kendali atas reportase suatu berita. Ini bukan hanya
menyangkut cara reportasenya, tetapi juga dalam memilih
apa yang cocok dan disukai public, kata Eason Jordan,
senior editor dan jurnalis dari CNN Network.
Fenomena blog dalam dunia yang datar (flat world)
kini mendapat perhatian dari para praktisi public
relation (PR), komunikasi, maupun jurnalis dan
pelaku TI. Tak heran jika “naked conversation” (istilah
dari Robert Scoble, penulis How Blogs are Changing
the Way Business Talk with Customers) lewat blog
ini sering diperbincangkan di berbagai forum.
Bakalkah blog mengikis kredibilitas
mainstream media? Apakah blog mempengaruhi
cara suatu news diluncurkan?
PERSAINGAN DUA KUTUB
Persaingan bloggers-journalists sebenarnya membantu
kita memahami ke mana arah naked journalism,
sekaligus revolusi jurnalisme public dan terbuka di era
global village sekarang. Namun, jangan terlalu
khawatir dengan persaingan bloggers-journalists.
Ketegangan dan konflik kepentingan bisa terjadi di
antara keduanya. Ini tak terhindarkan. Namun, saran saya,
kita tak perlu selalu menganggapnya sebagai dua musuh
abadi. Coba lihat dari sinergi keduanya sewaktu terjadi
bencana Tsunami. Cara jurnalis menyebarkan berita dan
permintaan ‘help’ tanpa adanya blog,
menyita lebih banyak waktu.
Bagaimana para blogger bisa menyebarkan
berita begitu cepat? Itu karena mereka memiliki semangat
bak evangelis, demikian Dave Winer dari Scripting
News. Mereka siap memberikan transkrip berita atau
wawancara blak-blakan tanpa disunting.
Pernyataan senada dilontarkan Ed Cone,
blogger dan kolumnis dari Greensboro News &
Record di North Carolina, AS. Katanya, surat kabar
memiliki ruang terbatas. Namun, wawancara di blog
dapat ditulis apa adanya dan real-time.
SHIFT DALAM HAL KEKUATAN ANTARA JURNALIS DAN MEDIA
Jika, anda sebagai empunya berita, beginikah
perubahan yang anda alami? Pertama, berita dikemas oleh
produsen dan diberikan ke audiens. Namun, mereka kini
tak lagi sekadar audiens. Mereka-audiens, konsumen,
pemerhati, competitor- kini terkoneksi dalam suatu
jaringan jurnalisme. Jadi, ada pergeseran antara si
produsen news ke users karena kehadiran
blog.
Kedua, ini mengarah pada terkikisnya dominasi
pers. Maksudnya adalah hilangnya kendali eksklusif pada
reportase berita di mesia cetak. Ini adalah lahan yang
dahulu menjadi “jajahan” para jurnalis, yang kini tak
dapat lagi mereka kendalikan. Para jurnalis tak lagi
menjadi bos. Informasi dapat bergulir dari blogger
ke jurnalis, bukan sebaliknya. Apa yang jurnalis katakan
tidak lagi menjadi suatu “hukum”. Pasalnya, media
mainstream tak lagi menyediakan panduan dan arahan
sebagaimana dahulu. Ini menjadi krisis intelektual.
Mengapa? Sebab, mendapatkan “suara” yang dapat dipercaya
di jurnalisme mainstream memicu dilemma lantaran
pergeseran kekuatan tadi. Namun, Bob Giles dari Nieman
Foundation memprediksi mainstream media masih
akan tetap menjadi industri yang stabil.
Blogging sangat mudah beradaptasi di
era flat world, juga di dunia di mana terjadi
pergeseran dari satu kedaulatan suara ke banyak pusat
kedaulatan suara. Blogging gampang beradaptasi
menjadi dialog terbuka dua arah, jauh berbeda dengan
mainstream media yang bak khotbah. Namun,
masing-masing tetap memiliki tempatnya dalam dunia
komunikasi, singgung Rebecca Blood dalam tesisnya, “
Blogging ang Journalism exist in a shared media space.”
Salah satu tantangan terbesar bagi para
jurnalis professional sekarang adalah bagaimana mereka
hidup dan bekerja berdampingan dan berbagi media. Mereka
harus terbiasa dengan para blogger dan lainnya,
serta berbagi berita dengan masyarakat.
BLOG
- KEKUATANNYA
Satu hal yang sering dilupakan para jurnalis
adalah mulai saat ini berutang budi kepada para
blogger. Sebab, para blogger-lah yang
mengembangkan media jurnalistik, secara sadar ataupun
tidak. Merekalah yang menciptakan berbagai komponen di
dalamnya, perangkat, dan protocol terkait.
Dalam konferensi para jurnalis di Universitas
Harvard, terungkap enam pilar kunci yang membedakan
blogging dengan saluran komunikasi lainnya.
1. Publishable. Anda dapat langsung mem-posting
berita. Mudah, murah,
dan dapat dibaca di mana pun
2. Findable. Mudah ditemukan lewat situs pencari,
berdasarkan subjek,
nama penulis, atau keduanya. Makin tambun suatu
blog, makin digemari.
3. Social. Blogosphere cirinya adalah
cuap-cuap. Percakapan yang menarik
berdasarkan topic beralih dari suatu situs ke situs
web, nge-link dari
suatu link ke link lain. Melalui
blog, mereka yang memiliki minat yang
sama dapat membangun network atau berita
lintas geografi.
4. Viral. Informasi menyebar lebih cepat melalui
blog dibanding news
service. Saat ini tak ada viral marketing
yang dapat menyetarakan
kecepatan dan efisiensi suatu blog.
5. Syndictable. Content yang kaya mudah
disindasikan oleh siapa saja.
Bayangkan dunia penuh dengan orang damai, dan, lewat
media blog,
ribuan informasi yang tersebar dapat dikais.
6. Linkable. Setiap blog nge-link ke yang
lain, memiliki akses ke puluhan
juta orang yang mengunjungi blogosphere setiap
hari yang bercirikan
komunikasi dua arah. Media blog itu bak
supermarket tabloid, demikian
Dan Gilmor, penulis buku We the Media.
Kalau dahulu suatu berita menunggu beberapa hari untuk
menyebar, lewat blog, detik itu berita dibuat dan
ditaruh di blog, langsung menyebar lintas
geografi. Jadi, seperti apa news di masa depan?
apakah mirip news feed linear yang ada di format
blog? Kalau seperti ini, jelas tidak efisien
untuk membaca informasi yang ada di dalamnya. Atau,
apakah bakal berformat piramida terbalik?
SPONSOR BARIS
Bagaimana TV Terkecil di dunia memeriahkan dan
menambah pengalaman baru dalam menonton TV
-Best Design - Slim Fit TV - Natural Scan - Generasi TV
Layar Datar, semua ada
di
sini
-----------
3GNET - Your gate to
better and faster internet
Akses internet cepat tak terbatas Hanya Rp.
600.000,-/ bulan
Kontak : 021-5206890 email:
sales@triplegate.net.id
-----------
Gratis berbulan-bulan, BONUS Pulsa 20%
untuk setiap isi ulang FLEXI Trendy, Mana tahaaan. . .!
Segera isi ulang flexi trendy anda agar komunikasi tetap
lancar, karena promosi ini hanya berlaku hingga Juni
2005
-----------
Ingatkan selalu pelanggan
dan calon prospek Anda lewat barang souvenir berupa
promosi kaos
dan
promosi jaket dan baju seragam di
kabajak.