BJO eMarketing Bulleting Edisi 96

  UNLIMITED WIRELESS hanya Rp. 245.000,- per bulan saja - unlimited, wireless, up to 64 kbps, bisa pake modem ponsel GSM + Kabel, gratis 25 Mb mailbox, info lihat di centrin.net.id 
home

Salam pembaca budiman di edisi 96,

Bukan hanya ada www (worldwide web) saja, melainkan juga ada wwr, dan wwt. Makhluk apa itu? Bagaimana ini bisa digunakan sebagai tools buat branding? Coba simak artikel di bawah ini.

Ada 6 kekuatan blog, mengapa digunakan sebagai sarana jurnalisme dibandingkan media cetak atau jurnalisme offline. Sudahkah Anda manfaatkan ke 6 karakter dari blog tersebut?

Putri Paquita
Publishing Coordinator

---- o0o ----

Daftar isi Artikel :

1.
"WWW --> WWR --> WWT"

2. "BLOG JURNALISME"

3. Anda Ingin turut meramaikan dunia eMarketing? Silahkan masukkan Artikel di BJO ezine ini? dan dapatkan BONUSnya

4. Informasi Bulletin/Tutorial/Unsubscribe

Jumlah Pembaca : 
9081
Orang

Hadirilah SEMINAR :

GOOGLE IS MY SALESMAN

27 Apr 2007/Jumat
di JDC - Slipi Jakarta
13.00 - 17.00

Hub/Kontak :
CHANGETOSUCCEED
 021-6332086
Hp : 08161978114

PERKENALKAN
NEW BOOK!

GOOGLE IS
MY SALESMAN


SPONSOR GOLD & MEDIA BARTER 


SPONSOR SILVER

DISCOVER HONGKONG
Berbagai paket liburan ke Hongkong yg sangat hemat dapat diperoleh segera di sini!

Ada masalah Hubungan SUAMI-ISTERI? Silahkan lihat apa yang bisa kami bantu di OnClinic Indonesia

Butuh barang promosi yg tahan lama? Mengapa tidak gunakan kaos baju seragam atau jaket sebagai barang iklan berjalan?

ingin Liburan HEMAT? Dapatkan berbagai paket liburan dengan harga sangat miring dan HEMAT, lihat info berbagai tempat destinasi liburan di airasia.com

CDMA ON, GSM ON Satu ponsel, dua-duanya on, mungkinkah? lihat di sini

Rental alat interpreter translator ke kami saja

TERBANG DENGAN VALUAIR HARGA FANTASTIS dengan VISA mulari dari
USD39
sekali jalan
jakarta ke singapura, info!

 

 

 

 

 

 

 

 

--------------------------------------------------------

"WWW --> WWR --> WWT"

Oleh : Bob J Onggo *

Kalau perusahaan Anda pasang klip iklan film di Indosiar, apakah pemirsa yang ada di Selandia Baru dapat menontonnya? Dan bagaimana dengan iklan klip musik Anda yang dipasang di KISS FM, apakah pendengar yang di Skandinavia dapat mendengarnya? Ah masa iya sih.

Memang iklan lokal di media lokal namun dapat menembus pemirsa global aneh kedengarannya. Sama seperti dulu terdengar aneh bila kita yang ada di Indonesia, namun bisa melihat Presiden Boris Yeltsin di Uni Soviet, atau suatu produk yang ada di Negeri Paman Sam bisa dilihat dari kamar tidur saya di Bogor, lewat dunia maya sebelum saya cari vendornya di Jakarta. Sekali lagi teknologi memungkinkan hal ini. Dan iklan lokal di media lokal dapat disimak oleh pemirsa mancanegara dapat dimungkinkan karena media Internet.

Ditemukannya WWW atau worldwideweb (yang banyak dari kita sudah menggunakannya) satu setengah dasawarsa yg lalu dan kini WWR dan WWT telah apa yang tidak mungkin menjadi mungkin. Menariknya, dengan kocek bujet untuk iklan lokal Anda dapat ditangkap oleh pemirsa global, yang dulu hanyalah impian dan hanya dominasi bisnis-bisnis besar saja. Apalagi bila produk Anda adalah produk global dan berciri universal. Karena itu makhluk apa itu WWR, WWT?

WWR – WWT ; WORLDWIDE RADIO - WIDE, WIDE WORLD INTERNET TELEVISION

Dan sekaligus dunia www. Akhirnya banyak membawa perubahan dan penambahan media serta platform, dan salah satu media yang juga turut ditambahkan adalah hadirnya WorldWideRadio, atau ada yang menyebutnya Wide World of Radio dengan singkatan WW®.

Sekali lagi media Internet memungkinkan hal ini selain juga menyulut adanya WWT (WorlWideTelevision) yaitu live internet TV yang bisa Anda saksikan di wwitv.com lewat penggunaan Realplayer dan / atau MediaPlayer.

TVWorldwide.com salah satunya juga bias Anda lihat yang merupakan service provider dari aplikasi video streaming. Sektor ini juga berkembang pesat, dan banyak broadcaster Televisi Internet ini di seluruh dunia memancarkan sinyal broadcast mereka lewat media internet sehingga disebut juga IPTV.

Pastinya selama kurang lebih dalam satu dasawarsa ini (tepatnya dipertengahan tahun 90-an), teknologi telah secara dramatis mengubah kebiasaan orang, menambah kebutuhan orang. Dan dalam konteks ini adalah radio (dan termasuk juga audio lainnya) programming. Kita ingat ini dimulai saat sedang “in-in nya”  yang disebut sebagai streaming radio lewat media internet. Kala itu, XM Radio Satelit dan Radio Satelit Sirius diluncurkan. Dan mulailah sejak itu bertubi-tubi kemajuan teknologi radio berkembang hingga munculnya podcasting (lihat kolom saya di WE ttg podcasting yang memunculkan peluang untuk podvertising), lalau Radio Digital HD juga pemrograman radio berbasis time-shifted,  yang semuanya berujung pada kualitas suara yang “aduhai” and akhirnya memunculkan frekuensi AM dan FM, yang akhirnya sekarang sarat ditunggangi oleh iklan-iklan promosi sebagai kendaraan marketing (baca : radio marketing).

Lewat radio konvensional yaitu jalur AM dan FM, iklan radio Anda sangat terbatas. Untuk menjangkau nasional, maka Anda harus menggunakan stasiun radio yang memiliki national coverage, tidak halnya dengan WorldWideRadio atau Wide World of Radio yang sama sekali tidak terbatas dan dibatasi oleh aturan FCC namun dapat didengarkan secara global, demikian seperti dinyatakan dalam suatu laporan yang berjudul, "The Infinite Dial: Radio's Digital Platforms," yaitu suatu laporan yang dihasilkan oleh Arbitron.com dan Edison Media Research (EdisonResearch.com).

WWR – WWT ; SALAH SATU TREN IKLAN GLOBAL KE DEPAN DENGAN BUJET MINIM

Apakah kemunculan WWR akan merusak pangsa pasar iklan radio konvensional? Jangan takut! Sama sekali tidak. Televisi tidak akan membunuh radio, begitu juga Internet, apalagi Walkman dan iPod lewat Podcasting.

Sebaliknya laporan di atas menegaskan bahwa alih-alih membinasakan media pendahulu, malah menambah opsi lebih banyak untuk mendengarkan hiburan dan sekaligus sebagai pilihan lain media advertising. Bagi para pendengarnya pun kehadiran WWR memberikan lebih banyak control dan keleluasaan.

WW® yang juga bisa disebut sebagai Internet radio terus meningkat dengan tajam. Umumnya mereka yang mendengarkan internet radio adalah mereka yang berusia 12 tahun ke atas, dan di seluruh dunia terdapat sekitar 52 juta di tahun 2005, kenaikan 37 juta dari tahun sebelumnya.

Live-radio.net adalah salah satu contoh stasiun radio internet yang terkenal menurut Internet Magazine. Lewat live-radio.net pun Anda yang tinggal di mancanegara dapat mendengarkan stasiun radio internet Kinijani – Global FM Bali 99.15 (globalfmbali.com), Pas FM Surabaya, juga Radio Kalaweit di Palangkaraya, Radio Sonora Surabaya, Radio Swaragama Yogyakarta, Radio Suara Surabaya. Lewat Live-radio.net Anda dapat langsung memainkan radio tersebut atau lewat live feed langsung.

Para audiens radio internet tiap minggunya terus meningkat hingga 50% dalam tahun belakangan ini, dan 12% dari antara responden yang disurvei mendengarkan radio internet ini, meningkat sebanyak 8% di tahun 2005 dan diprediksi terus meningkat hingga tahun 2006 ke depan mengingat didukung oleh perkembangan infrasruktur jaringan internet yang lebih menjangkau.

Kalau radio satelit Anda pernah dengar? Nah yang satu ini pun tidak kalah juga. Memang tidak semua orang bisa mendengarkannya, namun tingkat awareness sudah mencapai 61%.

Lihat fakta, bahwa mereka yang berlangganan lewat feed-nya lebih cepat dibandingkan semula yang diprediksi, dan dari nama besar seperti Sirius sekarang sudah memiliki lebih dari 3.3 subscribers dan XM telah memiliki lebih dari 5,9 subscribers pula.

Dan kata laporan yang disebutkan di atas "Infinite Dial" menyatakan bahwa 18% dari mereka yang sekarang belum berlangganan radio satelit, mereka akan berlangganan dalam waktu 12 bulan ke depan, termasuk juga gaya baru mendengarkan radio programming lewat podcasting.

eMarketer memberikan estimasi bahwa pasar pendengar radio internet lewat podcasting akan berjumlah 15 juta di tahun 2010, dengan komposisi 20% adalah mereka yang berusia 12-17 tahun, dan lebih dari setengahnya (53%) berusia di bawah 35 tahun.

Tunggu masih ada lagi makhluk radio jenis lain! Ini adalah HD radio. HD Radio adalah High-Definition Radio, yang merupakan suatu konsep yang sama sekali baru bagi kebanyakan para pendengarnya. Tetapi kalau Anda pernah mendengarnya, maka pasti ketagihan mau mendengar lagi. HD Radio adalah salah satu tren juga setelah HDTV (high-definition Television) muncul di pasar.

Tahu tidak dari semua responden yang mendengarkan channel alternative ini dan yang disurvei, ternyata antusias. Dan mayoritas 75% dari mereka kukuh untuk terus mendengarkannya, seperti halnya yang mereka lakukan sekarang. Apa arti semua ini?

PELUANG – SEKALIGUS ANCAMAN

Dengan semakin maju dan tersedianya media internet yang mampu menghadirkan radio dan televisi internet, maka iklan lokal Anda tidak lagi harus diciptakan atas ide “think global, act local” tetapi harus didasarkan pada “think global, act global.”  Tentu saja “media buy” Anda tidak lagi dibatasi oleh batas-batas local atau nasional tergantung dari luasnya coverage dari media tersebut.

Sebelum munculnya media internet, kekuatan merek dan iklan ada pada mereka yang memiliki bujet iklan promosi yang besar, dan tentu mereka dari perusahaan besar. Namun sekarang rule of the game-nya berubah. Didukung oleh kecerdikan dan kepiawaian, mereka dari bisnis UKM atau perorangan mampu membuat branding secara global, dengan bujet sangat minim.

Lucunya di Indonesia, karena masih mahalnya akses internet maka brand-brand kita dapat dilihat oleh overseas audience tetapi brand dari mancanegara kurang ditonton oleh kebanyakan dari antara kita di Indonesia.

Namun yang jelas, media internet sudah membuktikan bahwa pertarungan “David and Goliath” dalam konteks advertising dan bisnis akan menjadi kenyataan. Perusahaan atau bisnis kecil bak “David” akan mampu mengalahkan bisnis besar bak “Goliath” seperti yang nyata pada harga per saham milik Google terhadap harga per saham milik Walmart. Maka saya melihat “Marketing Genius” (mengambil istilah dari buku terkenal Marketing Genius) yang ada di suatu perusahaan akan sangat menentukan dalam game ini. Inilah momennya, saat yang kecil bisa memiliki peluang sebagai brand global. Saatnya Daud unjuk gigi terhadap Goliat!

 

"BLOG JURNALISME"

Oleh : Bob Julius Onggo *

Tak pelak dan tak heran jika seminar “Blogging, Journalism, and Credibility: Battleground and Common Ground” di Universitas Harvard, AS, pada Januari 2006 menarik perhatian para jurnalis, blogger, news executive, dan praktisi media kehumasan serta pustakawan. Seminar ini membahas berbagai media yang berpotensi membuahkan reportase. Di sini hubungan antara para blogger dan jurnalis menjadi perbincangan panas. Blog dianggap sebagai salah satu bentuk shared media public.

          Mengingat reportase dan jurnalisme blak-blakan dapat dilakukan lewat blog, tak jarang para jurnalis dari mainstream publication merasa tersaingi. Mengapa? Sebab mereka kehilangan monopoli dan kendali atas reportase suatu berita. Ini bukan hanya menyangkut cara reportasenya, tetapi juga dalam memilih apa yang cocok dan disukai public, kata Eason Jordan, senior editor dan jurnalis dari CNN Network.

Fenomena blog dalam dunia yang datar (flat world) kini mendapat perhatian dari para praktisi public relation (PR), komunikasi, maupun jurnalis dan pelaku TI. Tak heran jika “naked conversation” (istilah dari Robert Scoble, penulis How Blogs are Changing the Way Business Talk with Customers) lewat blog ini sering diperbincangkan di berbagai forum.

          Bakalkah blog mengikis kredibilitas mainstream media? Apakah blog mempengaruhi cara suatu news diluncurkan?

PERSAINGAN DUA KUTUB

Persaingan bloggers-journalists sebenarnya membantu kita memahami ke mana arah naked journalism, sekaligus revolusi jurnalisme public dan terbuka di era global village sekarang. Namun, jangan terlalu khawatir dengan persaingan bloggers-journalists. Ketegangan dan konflik kepentingan bisa terjadi di antara keduanya. Ini tak terhindarkan. Namun, saran saya, kita tak perlu selalu menganggapnya sebagai dua musuh abadi. Coba lihat dari sinergi keduanya sewaktu terjadi bencana Tsunami. Cara jurnalis menyebarkan berita dan permintaan ‘help’ tanpa adanya blog, menyita lebih banyak waktu. 

          Bagaimana para blogger bisa menyebarkan berita begitu cepat? Itu karena mereka memiliki semangat bak evangelis, demikian Dave Winer dari Scripting News. Mereka siap memberikan transkrip berita atau wawancara blak-blakan tanpa disunting.

          Pernyataan senada dilontarkan Ed Cone, blogger dan kolumnis dari Greensboro News & Record di North Carolina, AS. Katanya, surat kabar memiliki ruang terbatas. Namun, wawancara di  blog dapat ditulis apa adanya dan real-time.

SHIFT DALAM HAL KEKUATAN ANTARA JURNALIS DAN MEDIA

          Jika, anda sebagai empunya berita, beginikah perubahan yang anda alami? Pertama, berita dikemas oleh produsen dan diberikan ke audiens. Namun, mereka kini tak lagi sekadar audiens. Mereka-audiens, konsumen, pemerhati, competitor- kini terkoneksi dalam suatu jaringan jurnalisme. Jadi, ada pergeseran antara si produsen news ke users karena kehadiran blog.

          Kedua, ini mengarah pada terkikisnya dominasi pers. Maksudnya adalah hilangnya kendali eksklusif pada reportase berita di mesia cetak. Ini adalah lahan yang dahulu menjadi “jajahan” para jurnalis, yang kini tak dapat lagi mereka kendalikan. Para jurnalis tak lagi menjadi bos. Informasi dapat bergulir dari blogger  ke jurnalis, bukan sebaliknya. Apa yang jurnalis katakan tidak lagi menjadi suatu “hukum”. Pasalnya, media mainstream tak lagi menyediakan panduan dan arahan sebagaimana dahulu. Ini menjadi krisis intelektual. Mengapa? Sebab, mendapatkan “suara” yang dapat dipercaya di jurnalisme mainstream memicu dilemma lantaran pergeseran kekuatan tadi. Namun, Bob Giles dari Nieman Foundation memprediksi mainstream media masih akan tetap menjadi industri yang stabil.

          Blogging sangat mudah beradaptasi di era flat world, juga di dunia di mana terjadi pergeseran dari satu kedaulatan suara ke banyak pusat kedaulatan suara. Blogging gampang beradaptasi menjadi dialog terbuka dua arah, jauh berbeda dengan mainstream media yang bak khotbah. Namun, masing-masing tetap memiliki tempatnya dalam dunia komunikasi, singgung Rebecca Blood dalam tesisnya, “ Blogging ang Journalism exist in a shared media space.”

          Salah satu tantangan terbesar bagi para jurnalis professional sekarang adalah bagaimana mereka hidup dan bekerja berdampingan dan berbagi media. Mereka harus terbiasa dengan para blogger dan lainnya, serta berbagi berita dengan masyarakat.

BLOG - KEKUATANNYA

          Satu hal yang sering dilupakan para jurnalis adalah mulai saat ini berutang budi kepada para blogger. Sebab, para blogger-lah yang mengembangkan media jurnalistik, secara sadar ataupun tidak. Merekalah yang menciptakan berbagai komponen di dalamnya, perangkat, dan protocol terkait.

          Dalam konferensi para jurnalis di Universitas Harvard, terungkap enam pilar kunci yang membedakan blogging dengan saluran komunikasi lainnya.

1. Publishable. Anda dapat langsung mem-posting berita. Mudah, murah,         
    dan dapat dibaca di mana pun

2. Findable. Mudah ditemukan lewat situs pencari, berdasarkan subjek,
    nama penulis, atau keduanya. Makin tambun suatu blog, makin digemari.

3. Social. Blogosphere cirinya adalah cuap-cuap. Percakapan yang menarik
    berdasarkan topic beralih dari suatu situs ke situs web, nge-link dari    
    suatu link ke link lain. Melalui blog, mereka yang memiliki minat yang
    sama dapat membangun network atau berita lintas geografi.

4. Viral. Informasi menyebar lebih cepat melalui blog dibanding news
    service
. Saat ini tak ada viral marketing yang dapat menyetarakan
    kecepatan dan efisiensi suatu blog.

5. Syndictable. Content yang kaya mudah disindasikan oleh siapa saja.
   Bayangkan dunia penuh dengan orang damai, dan, lewat media blog,
   ribuan informasi yang tersebar dapat dikais.

6. Linkable. Setiap blog nge-link ke yang lain, memiliki akses ke puluhan
   juta orang yang mengunjungi blogosphere setiap hari yang bercirikan
    komunikasi dua arah. Media blog itu bak supermarket tabloid, demikian
    Dan Gilmor, penulis buku We the Media.

Kalau dahulu suatu berita menunggu beberapa hari untuk menyebar, lewat blog, detik itu berita dibuat dan ditaruh di blog, langsung menyebar lintas geografi. Jadi, seperti apa news di masa depan? apakah mirip news feed linear yang ada di format blog? Kalau seperti ini, jelas tidak efisien untuk membaca informasi yang ada di dalamnya. Atau, apakah bakal berformat piramida terbalik? 


SPONSOR BARIS


Bagaimana TV Terkecil di dunia memeriahkan dan menambah pengalaman baru dalam menonton TV
-Best Design - Slim Fit TV - Natural Scan - Generasi TV Layar Datar, semua ada di sini

-----------

3GNET - Your gate to better and faster internet
Akses internet cepat tak terbatas Hanya Rp. 600.000,-/ bulan
Kontak : 021-5206890 email: sales@triplegate.net.id

-----------

Gratis berbulan-bulan, BONUS Pulsa 20% untuk setiap isi ulang FLEXI Trendy, Mana tahaaan. . .! Segera isi ulang flexi trendy anda agar komunikasi tetap lancar, karena promosi ini hanya berlaku hingga Juni 2005 

-----------

Ingatkan selalu pelanggan dan calon prospek Anda lewat barang souvenir berupa promosi kaos dan promosi jaket dan baju seragam di kabajak.

bagaimana komentar Anda tentang dua artikel tulisan di atas? Silahkan masukkan komentar Anda ke saya (putri)

3. Anda Ingin turut meramaikan dunia eMarketing? Anda punya ulasan menarik ttg Internet Marketing untuk di BJO ezine ini? silahkan layangkan tulisan artikel Anda seputar eMarketing maupun eBisnis dan kirimkan ke email Putri di : putri@bjoconsulting.com sehingga tulisan Anda pun dapat dibaca oleh ribuan pembaca kami di seluruh Indonesia.

dan BONUSnya, akan kami berikan link ke produk/bisnis online
Anda. Kami tunggu partisipasi Anda.

4. Informasi Buletin, dan Langganan

Untuk berhenti tidak lagi membaca BJO E-Marketing Bulletin, silahkan tulis kata remove di bagian subyek email Anda ke email subscription@bjoconsulting.com

 

 
 

Copyright © 2001 - 2007, BJO Consulting