BJO eMarketing Bulleting Edisi 109

 

BANK BRI
MELAYANI DENGAN SETULUS HATI

home

Salam pembaca budiman di edisi 109,

"Lebih baik ketinggalan dompet daripada ketinggalan handphone", demikianlah tidak sedikit orang memberikan komentar seperti itu. Bagaimana dengan Anda?

Rupanya, kegunaan HP bukan sampai di situ saja. Kelak penggunaan HP menjembatani komunikasi dan informasi dan akhirnya membantu mencari informasi lewat bantuan mesin pencari yang terintegrasi.

Seberapa besar pasar bergerak? Bagaimana Anda bisa menangkap peluang ini?

Putri Paquita
Publishing Coordinator

---- o0o ----

Daftar isi Artikel :

1.
"SURAT KABAR CETAK ->ONLINE -> HYBRID"

2. "TOKOH TAHUN 2007"

3. Anda Ingin turut meramaikan dunia eMarketing? Silahkan masukkan Artikel di BJO ezine ini? dan dapatkan BONUSnya

4. Informasi Bulletin/Tutorial/Unsubscribe

Jumlah Pembaca : 
10123
Orang


Bob Julius Onggo

BELI Buku BARU!

Google Public Relations

Mau lihat komentar mereka tentang buku ini dan turut kasih komentar?

SPONSOR GOLD & MEDIA BARTER 


SPONSOR SILVER

Terbang GRATIS ke BALI gak cuma MIMPI - Tinggal Isi APLIKASI di AIRASIA.COM

Promosikan PT Anda atau Kampanye Anda lewat coffee mug, promotional dan berbagai printed mugs lainnya.

Manfaatkan liburan lewat nonton video di TV PLASMA, jangan beli, lebih baik rental tv plasma saja

Lagi cari pabrik jaket promosi ? gunakan jaket seragam sebagai promo PT dan Produk Anda.

Ada meeting tamu tamu asing? Gunakan rental Alat SIS Interpreter

Cari alat promosi? berikan USB souvenir DISK

Anda pun bisa menaruh iklan atau informasi produk Anda di sini, Lihat info jelasnya

 

 

 

 

 

 

 

 

--------------------------------------------------------

SURAT KABAR CETAK ->
ONLINE -> HYBRID

Oleh : Bob J Onggo *

Bila Anda pembaca setia majalah Warta Ekonomi atau harian nasional lainnya, dan sedang bepergian ke luar kota atau ke mancanegara dan sulit mendapatkannya, maka tidak perlu kecewa mengingat Anda pun tetap bisa menikmati edisi online-nya apalagi jika media cetak tersebut memiliki edisi elektroniknya. Namun, apakah ini merupakan pertanda bahwa berita harian atau majalah bulanan edisi cetak bakal punah?

Bayangkan suatu Negara yang sudah memiliki infra struktur akses internet yang murah dan mudah diperoleh di mana saja dan kapan saja! Apalagi industri berita (news) menjadi semakin mudah diperoleh dan sangat murah bahkan tidak perlu bayar biaya langganan. Dan media tersebut semata-mata hidup dari sponsor atau iklan. Akan tetapi dilihat dari sudut teknologi tinggi dan nirkertas, para pelaku industri harian surat kabar cetak ada yang was-was ada juga yang tetap optimis akan masa depan bisnis mereka.

Mengapa ada yang was-was? Hal itu tidak mengherankan, karena cukup banyak dari para pembaca yang melek internet dan memiliki akses internet, mereka lebih memilih tidak berlangganan satu pun berita cetak, bila mereka ingin mengetahui berita hari ini, mereka tinggal menyalakan TV atau TV internet atau konek ke beberapa portal news favorit mereka. Ditambah lagi fakta mengejutkan menyusul Apa yang terjadi pada majalah InfoWorld – majalah tua berusia 30 tahun - yang beralih dari media cetak menjadi media online, kemudian menyusul San Francisco Chronicle yang sedang bermasalah, menyusul perdebatan panas di dunia blog, blogosfir. Konsensus umum menyatakan : print is dead.

Menyusul di awal tahun ini, Phil Bronstein Pemred dari SF Chronicle menggelar rapat “darurat” soal PHK dan peringatan pentingnya menekan penghematan biaya.

Ditambah lagi InfoWorld juga telah mengkonfirmasi adannya rumor bahwa majalahnya akan muncul dalam edisi digital sejak bulan April 2007 dan tidak lagi akan menggunakan format cetak serta pengiriman majalah lewat pos.

Juga mengganti format digital dari suatu majalah cetak akan menghemat biaya operasional hingga 70-80 persen. Nah gara-gara berita dan rumor seperti itu, maka serta merta para blogger langsung menayangkannya menjadi suatu berita “hot”, dan menganggapnya media cetak bakal punah, beberapa cuplikan rumor di media blog sebagai berikut: 

"Gak bisa dibayangkan kalau 20 tahun lagi semua orang tinggal mencetak berita (news) langsung dari internet . . . .," demikian kata pemilik TechCrunch (crunchnotes.com), Michael Arrington.”

"Sudah jelas bahwa bisnis news yang kita ketahui sedang bermasalah," kata Tim O'Reilly (radar.oreilly.com).

"The New York Times, The Wall Street Journal dan harian kondang lainnya seperti (USA Today?) cepat atau lambat go digital . . .," demikian kata Stowe Boyd (stoweboyd.com). Dengan adanya koneksi internet yang murah dan mudah diperoleh di mana-mana, "kebanyakan surat kabar setempat (di Amerika Serikat) mendekati situasi sekarat."

PUNAH – APAKAH TERLALU BERLEBIHAN?

Apakah semua blogger setuju dengan rumor, bakal punahnya media cetak dan beralih ke media digital? Rupanya segala rumor tersebut bertentangan dengan statistik yang ada di dunia industri berita. Salah satu blogger terkemuka menganggap rumor seperti itu sekadar suatu perspektif belaka. Bahkan di antara para blogger pun saling bertentangan pendapat dan saling menyerang sehubungan topik di atas. “Pernyataan satu pakar bukan berarti mewakili opini publik secara keseluruhan,” tulis Mark Evans (markevanstech.com), begitu pula apa yang telah terjadi pada satu media belum tentu mewakili media yang lain secara keseluruhan.

“Media cetak bakal punah, sebenarnya itu terlalu berlebihan . . .,” tandas David Greer, Direktur dari Kentucky Press Association. Mengapa? Karena fakta bahwa sirkulasi cetak tetap diminati oleh public. “Konten tetap paling penting. Jika Anda memiliki konten yang paling berkualitas, maka media apa pun yang digunakan untuk mendistribusikannya tidak akan terlalu penting,” demikian lanjut Greer.

Penilaian di atas sepertinya cocok dengan hasil laporan dan riset yang lain. Pew Internet and American Life Project melansir suatu studi riset di bulan Februari 2007 yang menyingkapkan bahwa dari mereka yang disurvei, kebanyakan dari mereka tetap menyukai media cetak karena sejumlah alasan psikologis dan kenyamanan membaca namun bukan alasan teknis.

Juga menurut wan-press.org (World Association of Newspapers), sirkulasi suratkabar global meningkat sekitar 10% dalam 5 tahun terakhir, tepat pada saat meledaknya DotCom. Di seluas dunia, ada lebih dari 1.4 miliar surat kabar berlangganan, dengan 450 juta oplah yang dibeli oleh pembacanya setiap hari.

"Jelas bertentangan dengan rumor bahwa media cetak bakal punah," kata CEO WAN, Timothy Balding. Yang jelas menurut Pew Survey atas survey dari pilihan public terhadap pengalaman membaca mereka, banyak public tetap menyukai harian tercetak. Lihat juga penjualan surat kabar cetak seluas dunia meningkat hingga 33 sampai 34 persen.

Juga yang kita tidak sadari, kalau terjadi gempa di daerah kita dan bencana internet, maka surat kabar cetak tetapi menjadi pilihan, dan di komunitas kecil, masyarakat sangat setia terhadap harian tercetak, dan terhadap mereka kita masih akan melihat situasinya lagi hingga 30 atau 40 tahun lagi.

SURAT KABAR HYBRID – SIAPKAH?

Adanya perjuangan hidup-mati dari beberapa media cetak seperti disebutkan di atas yang terjadi pada infoWorld dan San Fransisco Chronicle sehingga meletupkan gossip di blogosfir akan lonceng mati dari harian media cetak ini merupakan suatu pernyataan yang terburu-buru dan tidak realistis. Jelaslah mati dan hidupnya suatu komoditi sudah lumrah baik sejak zaman dulu maupun sekarang. Sama seperti kasus timbulnya email tidak mematikan surat tradisional namun menyediakan pilihan bagi users untuk menggunakan salah satu atau dua duanya.

Namun sebaliknya dibandingkan harus memilih format cetak atau digital, paling baik keduanya -- khususnya dalam format media hybrid, seperti yang dikembangkan oleh raksasa surat kabar Hearst Corporation dalam kemitraannya bersama Microsoft lewat aplikasi downloadable untuk membaca surat kabar hybrid. Lewat format hybrid inilah mereka menyebutnya “digital reading experience” yang memungkinkan seluruh surat kabar dapat di-download dalam waktu 2 menit dan dibaca persis seperti format surat kabar atau majalah cetak. Jadi siapa mau duluan menjadi pemainnya di negara kita? Siapkah?

 

"ANDA : TOKOH TAHUN 2007"

Oleh : Bob Julius Onggo*

Walaupun belum terlambat untuk dikupas. Siapa yang tidak ingin menjadi tokoh istimewa? ANDA adalah tokoh istimewa untuk tahun ini. Namun bagaimana hal itu bisa?

Untuk menjadi tokoh istimewa bukanlah hal yang mudah. Ada berbagai penghargaan – Man of the Year, Woman of the Year, Entrepreneur of the Year - untuk kategori terbaik dan terburuk entah itu untuk seorang pria, wanita, benda atau untuk suatu ide yang paling berpengaruh selama tahun berjalan. Tak aneh kalau “Endangered Earth” pun pernah mendapat julukan Man of the Year Winners 1988 oleh majalah Time. Namun tahun 2006, dengan munculnya WWW, ini telah menjelma menjadi semacam kendaraan untuk mengumpulkan semua wacana dari jutaan manusia dan menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi manusia itu sendiri, karena itu tahun 2007 adalah tahun yang khusus bagi Anda.

“Sejarah dunia adalah biografi dari seorang tokoh,” demikian kata seorang filsuf skotlandia, Thomas Carlyle. Ia meyakini bahwa tokoh semacam itu sangat sedikit, dan hebat serta terkenal dan mampu menciptakan suatu kodrati yang unik bagi kita semua manusia yang bagaikan spesies makhluk hidup. Dan kenyataannya dengan kehadiran media internet serta revolusinya maka tokoh untuk tahun ini - ANDA. Dan yang paling cocok adalah ANDA, sebagai entitas manusia yang menjadi sorotan sebagai tokoh tahun ini. Tak heran Majalah TIME edisi 13 Des 2006 mengukuhkan bahwa ANDA adalah tokoh tahun 2006 dan akan berlanjut hingga tahun 2007.

Terlepas dari semua yang menyakitkan terjadi di tahun 2006 ini, mulai dari perang berdarah yang terus berkecamuk di Irak, pergolakan berdarah berkepanjangan di Israel dan Libanon yang terus mewarnai kekerasan di timur tengah, termasuk juga kekacauan koneksi internet hingga memasuki awal tahun 2007, dan kenyataan menyedihkan bencana banjir di ibukota kita. Kalau ibukota saja tidak sanggup mengatasinya apalagi mengatasi banjir yang ada di daerah (isu ini sangat populer di blog rovicky.wordpress.com)

Namun kalau kita lihat lensa tahun 2006 melalui lensa yang berbeda maka kita akan menyaksikan bagaimana kisah revolusioner mengenai komunitas dan kolaborasi yang belum pernah terjadi dalam suatu sejarah peradaban manusia. Ini adalah “cosmic compendium of knowledge” yang dijuluki oleh Wikipedia dan jutaan manusia yang ada di dalam jaringan maya YouTube dan para warga metropolis maya MySpace.

Kolaborasi antar individu-individu ini sangat kuat dan mampu membantu satu sama lain, seperti yang pernah saya tuturkan di kolom ini, bagaimana media WWW sangat membantu dalam kolaborasi menolong para korban bencana alam dalam menemukan mereka yang hilang sampai bahkan meruntuhkan tirani. Ya kolaborasi maya ini tidak hanya akan mengubah dunia, tetapi juga mengubah cara dunia ini berubah.

World Wide Web lah yang memungkinkan hal itu. Uups nanti dulu. Maksud saya bukan WWW yang dirancang oleh Tim Berners-Lee dan kawan-kawan (15 tahun yang lalu, menurut Wikipedia) sebagai media kolaborasi antar para ilmuwan dalam melakukan serta berbagi riset. Juga tidak ada kaitannya dengan overhyped dotcom dari dunia WWW di penghujung tahun 1990-an. WWW yang dimaksud ini sangat jauh berbeda. Makhluk online yang berbeda. Yaitu WWW yang sanggup untuk menyatukan semua kontribusi wacana yang diberikan oleh jutaan orang di dunia maya dan membuatnya menjadi sesuatu yang bermanfaat. Para konsultan Silicon Valley menyebutnya sebagai Web 2.0, Aneh ya penamaannya? Apa sih sebenarnya? Memang kedengarannya seolah-olah bagaikan versi baru dari suatu software yang sudah kuno.

Benar-benar revolusioner. Web 1.0 adalah WWW yang berpusat pada halaman-halaman web. Namun Web 2.0 berpusat pada manusianya. Maksudnya bukan para selebriti yang muncul di layar lebar atau para pakar yang mengisi kolom Warta Ekonomi. Web 2.0 dibentuk dari para pehobi, penulis amatiran, para manusia yang senang bercengkerama di media percakapan dunia maya karena sangat gila mencintainya.

Suara-suara mereka menyiratkan opini mereka apa adanya tanpa disunting mulai dari Libanon, Indonesia hingga Beijing. Bahkan Anda pun bisa mengejutkan orang Amerika bagaimana kita bisa membuat tempe atau iri melihat gaya hidup para olahragawan negeri Paman Sam yang sangat glamour hanya lewat tampilan video yang ditayangkan di YouTube—yang tanpanya Anda harus menonton beberapa channel TV.

Lewat Web 2.0 kita bukan hanya penonton, kita bisa bergabung. Ikut mengisi di Facebook dan Second Life avatar atau juga sekaligus ikut meninjau buku-buku di Amazon dan merekam serta mendengarkan podcast. Tak hanya begitu saja, mereka mencemburkan diri kampanye lewat blogging. Juga lihat mereka yang sambil bekerja namun nyolong-nyolong mereka eksekusi mati Saddam Husein lewat kamera foto amatiran dan menggegerkan pihak-pihak yang pro dan kontra di semenanjung Arab. Juga lihat mereka yang membangun open-source software hingga peluncuran Windows Vista.

Web 2.0 mengandung kebodohan sekaligus hikmat dari banyak individu. Lihat saja Anda pun bahkan bisa tergugah dan sedih membaca beberapa komentar di situs social yang mengedepankan masa depan kemanusiaan.

Itulah yang membuatnya menarik. Web 2.0 merupakan eksperimen social yang massif dan seperti halnya ekperimen yang lain perlu dicoba. Belum pernah sebelumnya, bahkan bakteri pun tidak tahu caranya hidup dan bekerja bersama di planet ini selain ANDA yang sekarang berjumlah lebih dari 6 miliar. Ya tahun 2006 memberikan kepada kita pencerahan. Ini merupakan peluang untuk membangun suatu pemahaman dengan jenis yang baru namun dengan skala global, bukan dari kalangan politikus untuk politikus, selebriti ke selebriti, namun masyarakat ke masyarakat, individu ke individu.

Web 2.0 tidak akan menyukai para jenius yang suka menyendiri seperti Einstein, Edison, Mozart, dll—orang-orang jenius seperti itu kelak harus belajar untuk berinteraksi dan berkolaborasi dengan yang lain. Web 2.0 berisi orang-orang yang extrovert.
Lihat banyak perusahaan yang menjalankan kontes desain untuk publik. Juga Reuters yang memuat posting blog yang berisi news feed yang berada di salah satu kolom di sisinya. Microsoft juga berupaya mati-matian untuk menghadapi pesaing utamanya sekarang Linux. Produktivitas serta inovasi menjadi ciri utama dari ledakan di tahun ini, tahun ekonomi intelektual global yang sarat akan sumbangsih jutaan pikiran.
Karena itu sekali lagi siapa orang-orang ini? Bukankah Mereka atau individu-individu dan Anda yang terus memiliki komitmen dan waktu ”untuk menjalankan kehidupan yang agung dan penuh kontribusi” seperti yang disinggung oleh Stephen R Covey di buku the 8th habit – melalui media global untuk membangun dan menemukan demokrasi baru dalam lingkup digital?
 


SPONSOR BARIS

PERTUNJUKAN PAUS PUTIH
di Gelanggang Samudra Ancol. Saksikan informasi lebih lengkap di ancol.com Agar Anda tahu lebih puas pertunjukan paus putih

-----------

Bila Anda membutuhkan : stainless steel tanks & vessels, heat exchangers, sanitary fitting & valves, flow equipment, pumps, filtration, mechanical, glass lining reactor Hubungi : Maju Bersama

-----------

Daripada beli TV PLASMA, kenapa gak SEWA PLASMA TV saja ke kami untuk kepentingan outdoor pameran atau outdoor activities?

-----------

Promosikan produk atau perusahaan Anda lewat
BALON PROMOSI atau berbagai jenis balon udara yang pas buat PT atau organisasi atau produk Anda

-----------

Untuk keperluan berbagai perkakas plastic welding mapun berbagai perlengkapan dan bahan cleaning machine bisa cek ke BransonUltrasonics.com silahkan hubungi PT Global Mega Indonesia

-----------

bagaimana komentar Anda tentang dua artikel tulisan di atas? Silahkan masukkan komentar Anda ke saya (putri)

3. Anda Ingin turut meramaikan dunia eMarketing? Anda punya ulasan menarik ttg Internet Marketing untuk di BJO ezine ini? silahkan layangkan tulisan artikel Anda seputar eMarketing maupun eBisnis dan kirimkan ke email Putri di : putri@bjoconsulting.com sehingga tulisan Anda pun dapat dibaca oleh ribuan pembaca kami di seluruh Indonesia.

dan BONUSnya, akan kami berikan link ke produk/bisnis online
Anda. Kami tunggu partisipasi Anda.

4. Informasi Buletin, dan Langganan

Untuk berhenti tidak lagi membaca BJO E-Marketing Bulletin, silahkan tulis kata remove di bagian subyek email Anda ke email subscription@bjoconsulting.com

 

 
 

Copyright © 2001 - 2009, BJO Consulting