Keinginan Versus Kebutuhan

Tantangan bagi pemilik situs web adalah mendapat banyak kunjungan. Namun kenyataannya malah sebaliknya.

Karena itu Anda ditantang untuk menciptakan suatu presentasi penjualan yang mendorong para pengunjung untuk membeli suatu produk atau jasa yang ditawarkan pada situs web mereka.

Kunci untuk itu adalah bukan menciptakan “kebutuhan” untuk produk Anda, namun sebaliknya adalah “keinginan” untuk produk Anda. 99.9% dari barang yang kita beli umumnya bukan yang kita butuhkan, melainkan yang kita inginkan, bukan!  Kebanyakan orang membeli didasarkan atas 90% emosi dan 10% logika.

Maka kalau Anda dorong emosi mereka dahulu dan kemudian suguhkan perincian logika yang benar maka Anda menghilangkan penghalang keputusan mereka untuk membeli. Metodenya sederhana, namun terbukti sangat hebat dalam memberikan kontribusi penjualan dan jembatan untuk menutup suatu transaksi bisnis.

Sekarang bagaimana caranya agar penyajian informasi produk Anda menggugah “keinginan”? Survei dan penelitian menunjukkan bahwa beberapa dari reaksi emosi yang paling umum adalah: tamak, takut, tersanjung, perasaan bersalah, perasaan eksklusif, marah.

Nah coba mari kita perhatikan ilustrasi berikut ini, misalnya Anda memiliki program penurun berat badan dan Anda akan mempromosikannya secara online dan membidik wanita berusia 25-45 tahun, maka emosi yang harus anda gugah adalah rasa takut, tersanjung, rasa bersalah, dan marah.

Takut : mereka takut tidak kelihatan cantik, karena itu mereka berani membayar produk atau program apa saja asalkan tubuh mereka bagus.

Tersanjung : Karena umumnya wanita ingin kelihatan langsing dan cantik, dan mereka tahu cantik itu identik dengan langsing dan ramping, maka dalam hal ini Anda dapat memberikan pujian-pujian mengenai tubuh yang bagus yang akan dimilikinya setelah menggunakan produk tsb.

Perasaan bersalah : Sifat ini lebih didominan oleh kaum wanita, sehingga kalau kita menonjolkan bahwa dengan tubuh yang sehat dan berbadan seimbang, maka hal ini akan membuat mereka lebih berarti bagi keluarga mereka, terutama suami, teman-teman, dan anak-anak.

Karena itu mereka berani membelanjakan uang mereka pada hal ini. Jelas bukan? Ini hanyalah salah satu tips saja yang Anda hendaknya diingat sewaktu menulis kata-kata pemasaran yang menggigit. Reaksi emosi di atas sifatnya adalah universal dan dapat diterapkan pada produk atau jasa apa pun.

Jadi pikirkan dulu sejenak bagaimana reaksi emosi tsb dapat digunakan untuk bisnis Anda. Sekali Anda menerapkan hal di atas, sukses akan berjalan di belakang Anda, dan penjualan Anda pun akan bertambah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *